Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maestro Arsitektur Ini Menolak Disebut "Bintangnya Arsitek"

Kompas.com - 10/12/2013, 16:22 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Frank Gehry (84) adalah nama besar di dunia arsitektur. Arsitek yang mendesain Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol, dan Walt Disney Concert Hall di Los Angeles, Amerika Serikat, ini sebenarnya pantas mendapat berbagai julukan istimewa menyangkut hasil karyanya.

Namun, Gehry dengan lugas menyatakan bahwa dia menolak mendapat sebutan "starchitect" atau "bintangnya arsitek".

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Financial Times,  Peter Aspden, Gehry mengatakan, "Anda tidak akan memanggil saya dengan sebutan 'starchitect', kan? Saya benci (sebutan) itu."

Tidak hanya berhenti di sana, secara spesifik dia juga menyatakan bahwa sebutan tersebut merupakan hasil karya dan rekayasa para wartawan. Menurutnya, mereka tidak hanya menciptakan sebutan baru ini, tetapi juga menggunakannya untuk mengutuk para arsitek. 

Pria beruban ini mungkin boleh menolak berbagai sebutan yang ditujukan baginya. Namun, hasil karyanya memang menonjol dan mau tidak mau sangat identik dengan sosoknya. Lantas, bagaimana Gehry melihat dirinya sendiri dan hasil karyanya?

"Saya cukup teliti. Saya tidak tahu jika hal tersebut sudah diketahui oleh banyak orang. Memang ada sebuah gagasan yang beredar bahwa saya hanya membuat satu bentuk dan sekadar mengarahkan segalanya pada bentuk tersebut. Itu jauh dari kenyataan. Bagi saya, segalanya terbayar dengan bekerja bersama orang-orang dan membuat mereka bahagia. Saya merasa seperti saya telah berhasil melakukan sesuatu. Mungkin saya lahir untuk menyenangkan orang lain," ujar Gehry.

 
Ia tidak henti-hentinya menyatakan senang mendengarkan, melayani, dan hadir untuk orang lain. "Saya menikmati interaksi dengan klien. Saya menginterpretasikan untuk mereka, semua kriteria yang mereka berikan pada saya, finansial, praktikal, tenggat waktu, dan saya mencoba menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin mereka pertimbangkan. Saya mencoba untuk mencerahkan mereka, jadi mereka bisa mencapai posisi di mana mereka bisa menjadi kritis dan mengatakan, 'Tidak, tidak, tidak, saya tidak mau itu!," tandasnya.

Namun, tampaknya dunia tidak berhenti menyatakan "ya" kepada Gehry. Di usianya yang tidak lagi muda, ia masih mengambil bagian dalam tren teknologi dan media sosial. Di antara proyeknya akhir-akhir ini, yang tergolong paling disorot dunia adalah kolaborasinya bersama Facebook. Gehry akan membangun kampus baru Facebook di Silicon Valley.

Menurut Gehry, kampus baru Facebook tersebut merupakan fasilitas penelitian, jadi mereka tidak membutuhkan gedung ikonik seperti Museum Guggenheim. Lagi pula, Gehry juga mendasarkan desainnya pada keinginan dan kebutuhan kliennya, "bos" Facebook, Mark Zuckerberg.

"Dia (Zuckerberg) bukan penggemar seni atau arsitektur. Dia seorang anak yang fokus, dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Kami berbicara mengenai apa yang dia suka, dan dia suka berjalan kaki. Dia seorang penyuka udara bebas. Itu cara dia berolahraga, itu cara dia berpikir," ungkap Gehry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau