Semua berawal dari kebutuhan sebuah keluarga yang terdiri dari Sakura, Ryo Sugiura, dan kedua anak mereka. Jenuh dengan apartemen sewa yang mereka tempati selama ini, Sakura dan Ryo memutuskan untuk membeli sebidang tanah di pinggir kota Tokyo seluas 4,5m x 14,3m.
Di Jepang, luas bidang tanah seperti itu dikenal dengan sebutan "sarang belut". Sebutan yang pas lantaran saking kecilnya. Karena itulah, merasa luas tanahnya cukup menantang, Sakura dan Ryo
meminta bantuan Hirata untuk mendesain rumah idaman mereka. Mereka belum tahu, Hirata akan berhasil membuat mereka seolah tinggal di atas tangga.
Beberapa anak tangga yang sengaja dibuat berukuran lebih besar dapat digunakan sebagai ruangan. Ketinggian yang berbeda, serta lekukan-lekukan pada tangga seolah menjadi pemisah tanpa partisi.
Tak masuk akal, tentu saja. Rumah semungil ini bisa memiliki dua kamar tidur, dapur, ruang makan, dua ruang berkegiatan (living area), satu kamar mandi, satu perpustakaan, ruang masuk, dan sebuah garasi. Lantaran karakter unik ini, maka rumah tersebut disebut juga dengan "coil" atau "gulungan".
Rumah ini memang unik, tetapi keluarga yang tinggal di dalamnya harus menggunakan furnitur-furnitur ringan. Hal ini, bagi keluarga Sugiura, ternyata bukan masalah.
"Rumah ini cocok dengan gaya hidup futon kami," ujar Ryo.
Ryo juga menjelaskan bahwa keluarganya akan tidur di matras gulung pada waktu malam dan akan menyimpan matras tersebut di siang hari. Rasanya, hidup di rumah mungil ala Hirata benar-benar simpel! (Baca juga: Hidup di Rumah Mungil? Jangan Berkecil Hati, Anda Tidak Sendiri...).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.