Jelas, praktik jual beli tersebut dikhawatirkan dapat membuat ketersediaan lahan perdesaan yang selama ini digunakan untuk pertanian dan perumahan marjinal, kian menyusut. Didorong fenomena tersebut, Pemerintah China dalam pertemuan tingkat atas dengan partai pemerintah, mengeluarkan pernyataan larangan penjualan lahan sekaligus properti di atasnya.
Seperti dilaporkan Reuters, pelarangan tersebut berwujud surat edaran bersama antara Departemen Pertanahan dan Sumber Daya dan Kementerian Pembangunan Perumahan dan Perkotaan-Perdesaan.
Adapun posisi aktual harga rumah di China per November 2013, naik paling tinggi 10,99 % dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 1.765 dollar AS (Rp 20,6 juta) per meter persegi. Kenaikan ini terjadi di 100 kota. Sementara kenaikan per bulan terjadi sebesar 0,68% dan terjadi selama 18 bulan bertutur-turut.