Peraih Nobel di bidang ekonomi ini menjelaskan bahwa gelembung (bubble) properti di Negeri Samba di ambang mata. Indikatornya jelas, harga hunian naik dua kali lipat sejak Januari 2008. Lonjakan harga tersebut, kata Shiller, naik setiap bulan selama lima tahun terakhir.
Sementara itu, Pemerintah Brasil melalui Teotonio Rezende, Wakil Presiden Caixa, bank pelat merah pemberi pinjaman KPR, menyangkal gelembung akan terjadi. Menurut Rezende, kenaikan harga disebabkan tumbuhnya permintaan. Antara 1984 dan 2002, nilai properti disusutkan. Selain itu, ada stagnasi ekonomi karena hiperinflasi, upah rendah, dan pengangguran tinggi.
"Jadi, apa yang telah kami lihat sejak itu adalah penyesuaian harga untuk pulih dari kehancuran," ujar Rezende.