Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Bakrie Beli Aset Elty

Kompas.com - 28/11/2013, 10:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli aset properti pihak kedua, lumrah terjadi sebagai aksi korporasi. Namun, bagaimana bila membeli aset sendiri, demi pertumbuhan bisnis pribadi (private growth)?

Adalah keluarga Bakrie yang mengakuisisi lahan sekaligus bangunan Convergence milik PT Bakrieland Development Tbk, di dalam kawasan superblok Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut sumber Kompas.com terpercaya, motivasi keluarga Bakrie mengambil alih lahan seluas 3.500 meter persegi sekaligus bangunan di atasnya adalah karena punya potensi mendatangkan keuntungan. Apalagi, selama lebih dari tiga tahun sejak Convergence memulai pembangunan, tak kunjung rampung.

"Kondisi keuangan Bakrieland Development (Elty) yang sedang "limbung" diyakini tak akan mampu merealisasikan Convergence, oleh karena itu, keluarga Bakrie membentuk perusahaan baru bernama Brown Group yang dikendalikan sepenuhnya oleh Anindya Bakrie untuk melanjutkan konstruksi dan mengelola properti ini," ujar sumber tersebut kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2013).

Di bawah kendali keluarga Bakrie, Convergence pun mengalami kemajuan. Rabu (27/11/2013) mulai dirilis kepada publik. Convergence dirancang sebagai perkantoran khusus yang berbasis pada telekomunikasi, media dan teknologi (TMT).

Menurut Head of Investment Jones Lang LaSalle Indonesia, Hasman Rusli, permintaan perkantoran di Jakarta masih sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari pesatnya pembangunan di central business district (CBD), seperti Mega Kuningan, Simatupang dan Sudirman serta Rasuna Epicentrum.

"Convergence merupakan gedung TMT yang didesain mengikuti perkembangan zaman. Convergence mengikuti arus bisnis di sektor yang begitu kuat konsumsi domestiknya seperti penggunaan telepon genggam, internet dan juga penonton televisi," jelas Hasman.

Dikatakan CEO Brown Group, Hiramsyah S Thaib, gedung TMT ini berada di sentra bisnis yang terkoneksi dengan akses transportasi massal baik monorail, busway, dan juga kereta shuttle ke bandara sehingga memudahkan pebisnis yang berkantor di sini.

"Convergence adalah gedung TMT pertama di Indonesia. Dengan mengedepankan tiga unsur telekomunikasi, media dan teknologi, gedung setinggi 30 lantai ini akan menjadi tolak ukur dari persilangan antara pengaplikasian TMT ke dalam bidang properti. Dilengkapi fitur distributed antennae system untuk menjamin bahwa sinyal telepon seluler dapat menjangkau ke seluruh gedung sehingga percakapan telepon akan selalu jernih, fasilitas studio ala theater untuk dapat melakukan acara seperti konferensi pers, hingga konser," jelas Hiramsyah.

Selain fitur TMT, gedung Convergence juga mengedepankan konsep Eco-Smart. Fitur eco ditunjang oleh pemakaian low-e double-glass, pengembangan lahan hijau di dalam gedung, konservasi air, dan juga manajemen lingkungan.

Sedangkan fitur smart adalah penggunaan teknologi Building Management System, Building Information System, Building Automation System (untuk pengaturan AC dan lampu apabila tidak digunakan), Public Address System, Audio Visual System, Parking Management System, Network System, Security System, dan juga Fire Alarm System.

Untuk membangun gedung canggih ini, Brown Group menganggarkan dana sebesar Rp 800 miliar. Harga jual perdana sekitar Rp 38,5 juta/m2. Rencananya, Convergence akan beroperasi pada kuartal IV 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau