Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Investor Tinggi, Ciputra Garap Office Tower 2

Kompas.com - 20/11/2013, 18:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Termotivasi oleh permintaan yang kuat sepanjang tahun ini ditandai kinerja gedung kantor DBS Tower yang terisi lebih dari 80 persen, PT Ciputra Property Tbk melansir menara perkantoran kedua (Office Tower 2) di Ciputra World 1 Jakarta, senilai Rp 1,6 triliun.

Office Tower 2 ini dirancang sebagai perkantoran hibrid yang menghimpun ruang-ruang strata dan sewa dengan komposisi 30 persen dan 70 persen dari total luas bangunan 70.000 meter persegi. Komposisi ini dianggap ideal karena kendali (kontrol) atas kualitas layanan dan kesinambungan operasional ada di tangan pengembang.

Menurut Direktur PT Ciputra Property Tbk, Artadinata Djangkar, peluang menambah perolehan pendapatan dari recurring income dan development income sama besarnya. Selain itu, dengan mengalokasikan 21.000 meter persegi untuk dijual, pihaknya akan mendapat pemasukan senilai Rp 900 miliar yang dinilai sangat membantu dalam mendanai konstruksi gedung.

"Sisa kebutuhan dana Rp 700 miliar akan kami ambil dari kas internal dan bilamana tidak mencukupi atau dibutuhkan, kami akan mencari fasilitas pembiayaan dari perbankan. Sementara dana sewa dari tenant baru akan kami peroleh bila gedung sudah rampung," jelas Artadinata kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2013).

Office Tower 2 diklaim sebagai perkantoran Grade A dengan fitur-fitur yang dilengkapi teknologi canggih dan ramah lingkungan. Menara dua menempati area di bagian barat-selatan superblok Ciputra World 1 Jakarta dengan total luas lahan 5,5 hektar.

Artadinata menambahkan, menara perkantoran yang belum memiliki nama resmi ini, memiliki  ketinggian bangunan 47 lantai. Harga jual perdana yang ditawarkan sekitar Rp 45 juta hingga Rp 51 juta per meter persegi. Sementara harga sewanya kemungkinan akan berada pada kisaran Rp 350.000/m2/bulan atau Rp 400.000/m2/bulan mengikuti harga sewa perkantoran eksisting di area pengembangan yang sama yakni DBS Tower.

DBS Tower sendiri memperlihatkan kinerja positif. Sejak difungsikan secara bertahap pada April 2013, terus mengalami lonjakan harga jual. Saat ini, harga jual aktual berada pada level Rp 45 juta/m2 dari sebelumnya Rp 31 juta-Rp 32 juta/m2 pada 2012. Sementara tarif sewanya mencapai Rp 350.000/m2/bulan dan harga jual berada pada level Rp 45 juta/m2.

Dikatakan Artadinata, penyewa utama DBS Tower adalah DBS, Danamon, dan BASF. Sementara pra komitmen untuk Office Tower 2 berasal dari investor yang merupakan perusahaan konsultan, telekomunikasi dan jasa keuangan.

"Yang menarik adalah, kuatnya permintaan dari investor asing. Mereka semakin intensif berinvestasi di perkantoran yang kami kembangkan," imbuh Artadinata seraya mengungkapkan, konstruksi Office Tower 2 dimulai awal 2014 dan beroperasi awal 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com