Direktur Utama Summarecon Agung, Johannes Mardjuki, mengungkapkan rencana perseroannya kepada Kompas.com, Sabtu (31/8/2013). Menurutnya, apartemen yang bakal mereka kembangkan terbagi dalam beberapa tahap konstruksi.
"Tahap awal sekitar 2 sampai 3 tower apartemen. Kami membidik pasar kelas menengah yang tidak dapat mengakses atau membeli perumahan tapak, namun berkeinginan tinggal di Summarecon Bekasi," papar Johannes.
Untuk diketahui, pasca beroperasinya jalan layang KH Noer Ali yang menghubungkan Jl Ahmad Yani dan Summarecon Bekasi, harga rumah di sana sudah mencapai Rp 8 juta per meter persegi. Ini artinya, untuk memiliki satu unit rumah dengan luas minimal 144 meter persegi di klaster Vernonia, konsumen harus merogoh pundi sebesar Rp 1,15 miliar.
Pembeli potensial apartemen di Bekasi, lanjut Johannes, sangat besar. Ceruknya juga tak kalah luas. Untuk itulah, Summarecon Agung mengisi ceruk di antara pasar hunian kelas atas dan bawah. Hunian kelas atas terpenuhi dengan unit-unit klaster yang saat ini tengah dipasarkan, sementara hunian kelas bawah dipasok oleh para pengembang lainnya.
"Jadi, tidak akan muncul potensi "kanibalisme" atau tarik menarik pasar apartemen menengah dan rumah tapak," tandasnya.
Realisasi pembangunan tahap pertama properti terbaru pengembang dengan kapitalisasi Rp 11,2 triliun, ini dijadwalkan tahun 2014 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.