Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Ramadhan, Transaksi Properti Tak Ikut "Puasa"

Kompas.com - 03/08/2013, 17:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat sebagian besar masyarakat Indonesia konsentrasi beribadah puasa di bulan Ramadhan, bukan berarti transaksi properti "puasa" juga. Meski terjadi penurunan volume penjualan, namun tetap dianggap positif. Bahkan, beberapa pengembang justru mendulang penjualan mendekati target.

Dengan sedikit trik atau "gimmick", para calon pembeli pun dibuat tertarik. Potongan harga jual, kemudahan pembiayaan, pembebasan biaya-biaya transaksi atau murahnya uang muka merupakan beberapa cara yang ditawarkan pengembang demi tetap membukukan penjualan. Sehingga pada gilirannya arus kas (cash flow) perusahaan dapat berjalan lancar.

Relife Property Group berhasil meraup transaksi 8 unit hingga pekan keempat Ramadhan, dari total 10 unit yang ditargetkan atas perumahan Green Land Forest Hills Residence, Bogor. Sementara Metropolitan Development sanggup mencetak lebih banyak lagi, yakni 10 hingga 15 unit rumah atas proyek Metland Transyogie, Cileungsi.

Sales Manager Green Land Forest Hills Residence, Andri Khusmayanto, mengungkapkan, "gimmick" berupa pengenaan potongan uang muka menjadi hanya Rp 10 juta merupakan stimulan efektif dalam menarik minat pembeli.

"Potongan tersebut sekaligus subsidi yang bisa kami berikan selama Ramadhan. Terbukti, para calon konsumen tetap antusias. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di Jakarta namun ingin memiliki rumah di Bogor," tandas Andri.

Sementara Metropolitan Land mampu membukukan penjualan atas hunian dengan harga lebih tinggi. Mereka saat ini tengah memasarkan klaster Green Palma dan Ebony dengan kisaran harga mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 800 juta untuk tipe 45/105 dan 69/105.

GM Marketing Metland Transyogie, Bambang Irianto, mengatakan tingkat penjualan memang menurun, akan tetapi aktifitas transaksi tetap berdenyut. Menariknya, profil pembeli tak sebatas wilayah Jadebotabek, melainkan dari luar kota juga.

"Ini berarti telah terjadi perluasan pangsa pasar. Dengan uang muka hanya 10 persen, siapa yang tidak tertarik?. Dan kami menargetkan segera meluncurkan produk baru sebanyak 200 unit dengan kisaran Rp 400 juta-Rp 600 juta berukuran 42/105 dan 45/120 di atas lahan seluas 3 hektar," urai Bambang.

Tak hanya di Jadebotabek, aktifitas penjualan properti juga terjadi di daerah. CBD Balikpapan yang dikembangkan MGM Land, merealisasikan penjualan sebanyak 12 unit apartemen. Nyaris, seluruh unit yang terjual merupakan tipe dua kamar tidur seharga Rp 700 juta.

CEO MGM Land, Suyanto Chandra menjelaskan, pihaknya meraup Rp 8,4 miliar dari hasil penjualan 12 unit apartemen tersebut. Separuh di antaranya melakukan transaksi dengan cara tunai keras dan bertahap. Sebagian lagi memanfaatkan fasilitas KPA.

"Catatan penjualan ini masih kami anggap bagus, meski turun hampir 50 persen. Karena selama musim reguler, kami mampu menjual sebanyak 30 unit apartemen. Padahal "gimmick" yang kami tawarkan cuma ponsel pintar seri terbaru," urai Suyanto kepada Kompas.com, Sabtu (3/8/2013).

Dengan demikian, imbuh Suyanto, transaksi selama Ramadhan memberikan kontribusi terhadap total 360 unit terjual dari 1.000 unit apartemen yang dipasarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com