Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukopin Juga Dukung Pengetatan LTV

Kompas.com - 29/07/2013, 15:25 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Kredit Konsumer PT Bank Bukopin Tbk., Rosana Devita Anwar di Jakarta, Senin (29/7/2013). Rosana mengungkapkan bahwa pengaruh yang terjadi akibat kebijakan tersebut justeru sudah dilewati.

Seperti diketahui, BI akan menerapkan rencana aturan loan to value atau LTV mulai 1 September 2013 mendatang. Aturan LTV akan berlaku pada KPR rumah kedua maksimal sebesar 60 persen, KPR rumah ketiga maksimal 50 persen, dan seterusnya. Aturan ini hanya berlaku bagi luas bangunan lebih dari 70 meter persegi.

"Pengaruh itu pasti ada, tapi pada tahun pertama saja, tahun berikutnya saya rasa tidak berpengaruh. LTV sudah berlaku tahun lalu. Pada 2012 kita sempat stuck, keterlambatan dalam prosesnya. Tapi, alhamdulilah, tahun ini running well seperti biasanya," ujar Rosana.

"Tapi, nantinya saya rasa tidak ada kendala. Kenapa, karena prioritas kita kepada penghuni pertama, rumah-rumah pertama, generasi mudanya," tambah Rosana.

Dia mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan tersebut lantaran Bukopin juga lebih condong mendukung pembelian rumah bagi penghuni pertama. Ia menyebutnya dengan istilah "Generasi Y", yaitu generasi yang baru mencari rumah pertamanya.

"Supaya ekonomi kita stabil," ujar Rosana.

Menurut dia, dengan aturan ini bank juga merasa terbantu untuk menghindari spekulan menaikkan harga. Jika tidak dicegah, upaya spekulan tersebut akan berdampak buruk sektor lainnya.

Rosana menyebutkan, saat ini Bukopin memberikan suku bunga KPR sebesar 8,9 persen. Suku bunga tersebut fix selama dua tahun dengan tenor maksimal 15 tahun.

"Ke depan kita akan coba 20 tahun, tapi kebijakan itu melibatkan berbagai pihak," imbuhnya.

"Sepertinya saat ini suku bunga akan naik pada posisi Agustus sampai Oktober. Mudah-mudahan Oktober nanti ekonomi Indonesia sudah kembali stabil. Saya lihat, Agustus ini cenderung akan naik, tingkat suku bunga perbankan juga naik. BI juga naik setengah persen dari LPS. Range-nya 25 persen. Pasti semuanya naik, tapi alhamdulilah Bukopin untuk kredit propertinya belum naik," tambahnya.

Lebih lanjut Rosana mengatakan, tahun ini Bukopin menargetkan penyaluran kredit bagi pemilikan rumah dan apartemen sebesar Rp 3 triliun untuk seluruh Indonesia. Dari target itu, pihaknya sudah mencapai 80 persen. Sementara itu, Bukopin juga sudah menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah dan apartemen sebesar Rp 20 triliun hingga 2016 mendatang bagi seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau