Proyek bertajuk Botanica tersebut merupakan kompleks apartemen sebanyak 620 unit yang terangkum dalam 3 menara. Sumber pendanaan berasal dari kas internal perusahaan serta pra-komitmen dan transaksi konsumen.
Pikko membangun Botanica di atas lahan seluas 2,9 hektar. Saat peluncuran perdana awal 2012, perusahaan ini mematok harga jual Rp 20 juta per meter persegi. Kini, harga jual meroket menjadi Rp 39 juta per meter persegi.
Presiden Direktur Pikko Land Development, Nio Yantony, mengatakan kenaikan harga hampir 100 persen tersebut terjadi dalam tempo lebih kurang 18 bulan.
"Pasar menyambut antusias proyek ini, karena Botanica sangat spesifik. Selain itu, jumlah unit per lantai pun dibatasi, hanya 6 unit. Dengan begitu densitas populasi di dalam satu menara apartemen tidak padat. Privasi juga terjaga," jelas Nio kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Sesuai namanya, Botanica dikembangkan dengan mengadopsi green development. Lahan yang dikembangkan hanya 30 persen dari luas total keseluruhan.
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 5,7 triliun ini menargetkan Botanica tuntas pada Desember 2014. Selain Botanica, mereka juga tengah membangun perkantoran Sahid Sudirman Center setinggi 52 lantai, Menteng 37, dan sejumlah proyek lainnya di kawasan Jadebotabek.
Menteng 37 merupakan kompleks apartemen mewah dengan jumlah terbatas. Sementara di Bekasi, tepatnya Bekasi Barat, mereka akan menggarap apartemen menengah. Di pusat kota, telah disiapkan lahan seluas 26 hektar, yakni di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, yang akan mereka jadikan sebagai superblok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.