Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thamrin Sepi, Sudirman Surplus Perkantoran

Kompas.com - 09/07/2013, 12:09 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hingga 2016 ke depan kawasan CBD Thamrin sepi pembangunan perkantoran. Suplai baru yang tercatat dalam keranjang riset Colliers International justru menumpuk di kawasan CBD Kuningan, CBD Sudirman serta pusat-pusat bisnis baru macam koridor Simatupang, koridor MT Haryono dan Gatot Subroto. Padahal tingkat huniannya mencapai rerata 1,2 persen lebih tinggi ketimbang CBD Kuningan (koridor Satrio dan Rasuna Said).

Sepinya kawasan Thamrin ini tak lain karena harga lahan sudah sangat tinggi, sekitar Rp 50 juta per meter persegi. Selain itu, kawasan Kuningan, MT Haryono dan Gatot Subroto dan lainnya merupakan lokasi incaran dengan harga lahan relatif bersahabat dan masih memiliki peluang terjadinya pertumbuhan harga yang signifikan. Harga sewa tercatat sekitar Rp 150.000-250.000 per meter persegi per bulan, tidak termasuk biaya servis. Sementara harga ruang kantor strata mencapai rerata Rp 27 juta per meter persegi.

Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto mengakui pembangunan kantor baru saat ini memang berada di CBD Sudirman. Sampai tiga tahun ke depan, Sudirman menguasai pasok perkantoran baru sejumlah 9 gedung baru dengan luas total mencapai 721.241 meter persegi.

"Sementara koridor Simatupang selama kuartal II 2013 telah menyumbang sebanyak 47.795 meter persegi ruang perkantoran," ujar Ferry kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (8/7/2103).

Koridor Simatupang sebagai pusat bisnis baru Jakarta, memang diincar banyak pengembang. Rerata tingkat huniannya mencapai 93,8 persen dan angka ini diprediksikan stabil hingga penghujung tahun.

Di sini terdapat setidaknya 13 pembangunan proyek kantor baru dengan luas total mencapai 327.110 meter persegi. Sedangkan proyek perencanaan sebanyak 7 unit dengan luas total 222.903 meter persegi.

Kantor Premium Terbatas

Selain fenomena suplai perkantoran baru, Colliers juga mencatat pertumbuhan harga sewa di gedung-gedung kantor premium. Saat ini, harga sewa telah berada pada kisaran 50 dollar AS per meter persegi (Rp 496.525) per bulan.

Tingginya harga sewa ini, menurut Director Office Services Colliers International Bagus Adikusumo lantaran pasok kantor premium sangat langka. Sebaliknya permintaan justru bertambah. Permintaan berasal dari perusahaan-perusahaan asing.

"Tingkat okupansi bisa mencapai 95 persen hingga 96 persen. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak bisa bernegosiasi dalam waktu yang lama. Indonesia memiliki kekuatan tawar yang bagus, dibanding Singapura dan Malaysia," ujar Bagus.

Namun, menurut Bagus, bagi perusahaan yang sudah lama beroperasi di Indonesia, peningkatan harga sewa dapat menjadi masalah. Mereka yang baru saja menghabiskan masa sewanya harus berhadapan dengan kenaikan harga begitu tinggi. Hal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan pilihan bagi perusahaan, apakah akan melakukan ekspansi atau efisiensi, atau akan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com