Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat ini menjadi cukup menarik untuk disinggahi. Karena, selain memiliki Bandara Udara, yang menghubungkan Denpasar ke Kupang, juga memiliki spot-spot wisata seperti Cungcarami. Lokasi air terjun ini sekitar 20 kilometer dari pusat kota.
Keberadaan Bandara Labuhan Bajo memang membuat kawasan-kawasan di sekitarnya menjadi terbuka. Dalam sehari terdapat 7 sampai 9 penerbangan dari 4 maskapai.
Menurut Kepala Bandara Labuhan Bajo, Fuadani, para pelancong datang dari berbagai daerah. Jumlahnya terus meningkat secara signifikan.
"Jika pada 2012 lalu, kami mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 1,150 miliar tahun ini kami targetkan sekitar Rp 1,500 miliar," ungkap Fuadani kepada Kompas.com, di Labuhan Bajo, Rabu (19/6/2013).
Geliat industri properti pun sangat terasa di sini. Banyak bermunculan hotel baru. Seperti Hotel Centro Bajo. Meskipun bukan berklasifikasi bintang, hotel semacam ini menjadi fasilitas akomodasi incaran pelancong.
Tingkat hunian sekitar 50 persen pada hari biasa dan 70 persen saat momen puncak (high season). Tarif normalnya antara Rp 290.000-450.000 per malam. Sementara pada high season bisa mencapai Rp 300.000-Rp 600.000.
Menurut petugas hotel Agustinus Dahu, tamu yang datang berasal dari berbagai daerah dan negara. Jumlah mereka kian banyak pada 2012 dan 2013 ini.
Selain Centro Bajo, terdapat Laprima Hotel yang berkonsep resor dengan tarif di atas Rp 600.000 dan Waecicu Beach Hotel dengan tarif Rp 300.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.