Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tunda Warnai Kuartal Kedua

Kompas.com - 15/06/2013, 19:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Gegap gempita lonjakan harga properti yang terjadi selama dua tahun terakhir, terutama pada kuartal III dan IV 2012, tampaknya tidak akan terjadi pada kuartal II tahun ini hingga perubahan tarif BBM diumumkan secara resmi.

Beberapa pengamat memprediksi terjadinya perlambatan kenaikan harga karena berkurangnya permintaan (real demand) akibat aksi tunda (wait and see) yang dilakukan beberapa perusahaan dan pebisnis.

Menurut Director Office Service Colliers International Indonesia, Bagus Adikusumo, fenomena melambatnya pertumbuhan harga, terutama di sektor perkantoran telah berlangsung pada kuartal pembuka 2013. Kinerja perkantoran tidak sesuai harapan.

Dus, pertumbuhan ekspansi bisnis tidak sebanding dengan pertumbuhan harga sewa yang kelewat tinggi. Harga yang terlalu tinggi inilah yang mempengaruhi "seret"-nya pertumbuhan harga. Saat ini, harga sewa perkantoran di CBD Jakarta sudah mencapai Rp 300.000 per meter persegi di luar biasa servis. Sementara harga jual sudah berada pada level Rp 50 juta per meter persegi.

"Kuartal kedua pun menunjukkan kecenderungan yang sama. Kami butuh waktu selama empat bulan untuk dapat menjual ruang perkantoran, Associate Tower di Intermark, Serpong, seluas lima lantai," ungkap Bagus kepada Kompas.com, di Tangerang, Sabtu (15/6/2013).

Padahal, beberapa waktu sebelumnya, yakni pada awal 2012, pihaknya mampu menjual satu tower perkantoran Manhattan Square di koridor Simatupang hanya dalam waktu kurang dari setahun. Ukurannya jauh lebih luas yakni 40.000 meter persegi, sedangkan Associate Tower hanya 15.000 meter persegi.
 
"Jadi, untuk kuartal II saya proyeksikan pertumbuhan harga tidak setinggi periode yang sama tahun lalu. Bila dibandingkan dengan kuartal pembuka tahun ini, pertumbuhannya tak lebih dari 10 persen," imbuh Bagus seraya menambahkan perubahan tarif BBM dan kampanye Pemilihan Umum menjadi hal krusial dalam rekalkulasi ongkos operasional perusahaan-perusahaan yang tadinya berniat ekspansi. Sehingga mereka melakukan aksi tunda dan lebih hati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com