BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kota Baru Parahyangan

Hidup Berdampingan dengan Pandemi, Ini Konsep Hunian yang Ideal di Era New Normal

Kompas.com - 22/07/2021, 11:33 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mendorong terjadinya perubahan mendasar dalam kehidupan, mulai dari gaya hidup hingga rutinitas manusia sehari-hari.

Perubahan tersebut terjadi seiring upaya manusia beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Untuk itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia pun ikut berubah agar relevan. Salah satunya, hunian.

Akibat pandemi, hunian tak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat dan berkumpul dengan keluarga. Hunian kini juga menjadi area produktif, rekreasi, ruang belajar, dan tempat ibadah. Tak heran, hunian yang dapat mengakomodasi hal tersebut semakin dibutuhkan.

Baca juga: Diminati Selama Pandemi, Prospek Investasi di Sektor Properti Masih Cerah

Melansir Architectural Digest, Jumat (21/5/2021), desainer asal New York Daun Curry mengatakan, di masa ini telah terjadi pergeseran tata letak ruangan. Fleksibilitas menjadi kunci dalam perencanaan dan tata letak ruang agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Curry menjelaskan, rumah dengan denah terbuka semakin diminati masyarakat. Namun, merebaknya pandemi mengharuskan para pemilik rumah mampu menerapkan batas khusus antara ruang kerja dan ruangan lain. Dengan begitu, fungsi sebuah ruang jadi lebih jelas.

"Rumah dengan denah terbuka dan modern (kini) sangat populer. Namun, selama periode ini, kami menyadari hal itu bisa menjadi penghalang ketika aktivitas di tempat kerja menyatu dengan ruangan lainnya," ujar Curry.

Curry melanjutkan, hunian dengan ruangan yang bisa mengakomodasi kebutuhan bekerja dari rumah, berolahraga, dan tempat khusus untuk menyalurkan hobi di rumah menjadi relevan di masa pandemi.

Baca juga: Lingkungan yang Nyaman Tentukan Kualitas Hidup, Berikut Ciri-cirinya

Konsep future proofing home

Setali tiga uang dengan Curry, pendiri perusahaan jasa arsitek Aesler Group International, Jang Rony Yuwono mengatakan, pandemi Covid-19 memunculkan tantangan baru dalam menghadirkan desain arsitektur ruang lebih kreatif untuk mengakomodasi pola hidup baru.

Merespons kebutuhan tersebut, Aesler telah menyiapkan desain hunian dengan konsep future proofing home, sebagaimana melansir Kontan.co.id, Selasa (11/8/2020).

Sebagai informasi, future proofing home dibuat dengan menerapkan konsep antisipatif terhadap kejadian tidak terduga di masa depan.

Hunian dengan konsep tersebut harus mampu meminimalisasi shock effect dan physical stresses. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsep future proofing home adalah sebagai berikut.

Baca juga: Mengenal Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kawasan Residensial

Pertama, self-sustained lifestyle in a master plan. Desain hunian dibuat untuk memungkinkan komunitas di dalam kompleks real estat memiliki berbagai aktivitas atau lifestyle yang lengkap.

Hal itu akan membuat kompleks tersebut lebih mandiri. Jadi, penghuni dapat memenuhi kebutuhannya tanpa perlu keluar dari lingkungan tempat tinggal. Kondisi ini memungkinkan penghuni terhindar dari risiko penularan penyakit dari luar.

Kedua, outdoor to indoor. Seiring peningkatan aktivitas di dalam ruangan, rumah membutuhkan sentuhan kesan outdoor dalam konsep ruangan hunian.

Ketiga, dynamic and adaptive layout. Desain hunian dibuat dengan menyediakan sebuah tempat atau area di dalam rumah agar yang dapat didedikasikan secara dinamis. Misalnya, sebuah ruangan diatur menjadi sebuah study corner (ruang belajar) atau bekerja.

Baca juga: Mengintip Konsep Rumah Bernapas di Nayapati Residence Milik Kota Baru Parahyangan

Keempat, living and kitchen atau heart of home. Pada konsep future proofing home, area ruang keluarga dan dapur menjadi inti dari sebuah hunian. Kedua area ini dimanfaatkan sebagai area berkumpul anggota keluarga.

Terakhir, garden parks home. Hal ini diwujudkan dengan menyediakan area hijau atau taman yang memadai sebagai "paru-paru hunian" yang mampu mendorong gaya hidup sehat setiap penghuninya.

Adaptasi pengembang

Untuk menghadapi pergeseran gaya hidup masyarakat di masa pandemi, pengembang properti mulai beradaptasi dan semakin cermat dalam membaca kebutuhan pasar.

Salah satu upaya adaptasi tersebut dibuktikan melalui pengembangan hunian yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat di era new normal.

Baca juga: Mau Punya “Home Sweet Home”? Pertimbangkan Faktor Lingkungan Sebelum Membeli Rumah

Misalnya saja, upaya yang dilakukan Lyman Group. Pengembangan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar) ini menerjemahkan kebutuhan hidup di era new normal pada produk rumah yang ditawarkan.

Nayapati Residence 'breathable frontage-house' hunian dua lantai berarsitektur modern tropis yang didesain secara inklusif bagi setiap anggota keluarga atau rumah.
Dok. Kota Baru Parahyangan Nayapati Residence 'breathable frontage-house' hunian dua lantai berarsitektur modern tropis yang didesain secara inklusif bagi setiap anggota keluarga atau rumah.

Dalam desain produk rumah di KBP, pengembang tak hanya menekankan fungsi rumah sebagai tempat tinggal semata, tetapi juga menjadi tempat untuk melakukan hampir semua aktivitas produktif para penghuninya.

Selama pandemi, KBP telah meluncurkan hunian terbaru yang lebih adaptif untuk memenuhi hunian dalam menghadapi era new normal.

Salah satu hunian tersebut adalah Nayapati Residence, yakni produk rumah dengan konsep breathable frontage-house atau rumah bernapas.

Hunian dua lantai berarsitektur modern tropis tersebut didesain secara inklusif bagi setiap anggota keluarga di dalam rumah.

Baca juga: Cek Dulu Kemudahan Aksesibilitas Kawasan Sebelum Membeli Properti

Selain itu, hunian Nayapati dirancang dengan gubahan massa dan ruang rumah yang hampir tidak menempel pada dinding batas kaveling. Tujuannya, agar cahaya dan udara bisa masuk ke dalam rumah dengan leluasa. Dengan demikian, penghuni dapat merasakan udara yang sejuk dan suasana nyaman di KBP.

Karena sesuai dengan kebutuhan new normal, tak heran, Rumah Nayapati banyak diincar masyarakat. Terbukti, dalam kurun waktu satu bulan sejak diluncurkan pada akhir Mei 2021, produk rumah Nayapati Residence habis terjual dan kini telah dipersiapkan untuk tahap berikutnya.

Living room Nayapati ResidenceDok. Kota Baru Parahyangan Living room Nayapati Residence

Selain Nayapati Residence, sebelumnya KBP juga telah meluncurkan klaster Tatar Tarubhawana. Hunian ini dibangun dengan konsep rumah tumbuh modern yang dilengkapi dengan fitur eco-smart home untuk menunjang kebutuhan masyarakat dalam beradaptasi di tengah pandemi.

Selain itu, dilengkapi pula dengan Taman Tematik di dalam klaster sehingga penghuni tinggal melangkah dari rumah menuju area ruang terbuka hijau (RTH).

Baca juga: Dambakan Kawasan Hunian yang Sehat? Properti di Kota Penyangga Patut Dilirik

Untuk diketahui, KBP dikembangkan dengan mengedepankan konsep pengembangan kota berkelanjutan.

Sejak awal 2000, KBP melandasi pengembangan pada tiga pilar, yaitu budaya, sejarah, dan pendidikan. Namun, seiring waktu berjalan, KBP telah tumbuh menjadi kota yang mandiri, madani, dan alami.

Area playground di setiap klaster Kota Baru Parahyangan.Dok. Kota Baru Parahyangan Area playground di setiap klaster Kota Baru Parahyangan.

Sebagai informasi, aspek madani pada KBP diwujudkan melalui kehidupan masyarakat yang tinggal dan berinteraksi di KBP di mana mereka menjadi bagian dari agen perubahan (agent of change) untuk kebaikan di lingkungan sekitar kawasan KBP.

Sementara dari aspek alami, KBP mengimplementasikan lewat deretan program, mulai dari penanaman pohon, biopori, rumah dengan konsep eco-design, pengolahan limbah sampah dari hulu, dan pemanfaatan ulang air buangan (reuse).

Baca juga: Investasi Rp 1 Triliun, IKEA Buka Cabang di Kota Baru Parahyangan

Tak hanya itu, KBP juga menginisiasi penggunaan energi terbarukan dengan teknologi tenaga surya serta melibatkan warga lewat komunitas dan gerakan Hayu Hejo.

Adapun untuk menunjang sebuah kota mandiri, KBP telah membangun town center dan commercial area. Sejumlah brand internasional telah bergabung di KBP, seperti IKEA, Parahyangan Golf, CELLINI, bank-bank ternama, dan brand fast food.

Telah hadir fasilitas pendidikan, baik formal maupun informal bertaraf nasional, nasional plus, dan internasional mulai dari tingkat playgroup hingga universitas.

Fasilitas KBP pun akan semakin lengkap melalui sejumlah proyek strategis, mulai dari sarana rekreasi water theme park yang direncanakan beroperasi pada 2022, pasar modern, dan commercial hub yang dilengkapi green spine untuk pedestrian.

Baca juga: Kota Baru Parahyangan Kembangkan Hunian Eco Smart Home Tatar Tarubhawana

Tak kalah penting, KBP ditunjang dengan aksesibilitas yang memadai. Hal ini menjadi nilai tambah KBP bagi Anda yang berencana memiliki tempat tinggal atau pun berinvestasi.

Pasalnya, KBP terhubung dengan jalan tol sehingga mudah dijangkau, baik dari Jakarta, Bogor, maupun Bandung.

Selain itu, lokasi KBP berada di dekat gerbang Tol Padalarang Timur yang terkoneksi dengan jalur Tol Cipularang, Cipali, dan Purbaleunyi.

Dari Bogor dan Cianjur, KBP dapat diakses lewat jalan raya Padalarang dan jalur Tol Bogor Cianjur Sukabumi (Bocimi). Ke depannya, jalur ini akan diteruskan ke Ciranjang hingga Padalarang.

Baca juga: 5 Elemen Penting untuk Menciptakan Hunian Bergaya Industrial

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kota Baru Parahyangan, Anda bisa klik tautan ini atau menghubungi 0877-2268-3888.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau