JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitektur skandinavia merupakan gaya arsitektur yang relatif baru muncul dalam beberapa waktu terakhir.
Ketika berbicara tentang gaya arsitektur ini, maka orang cenderung memasukkan karya-karya yang dikaitkan dengan Swedia, Denmark, Norwegia, Finlandia, dan Islandia.
Karena negara-negara di atas merupakan negara maju, dalam arsitektur skandinavia juga pemanfaatan teknologi seperti panel surya untuk listrik merupakan hal yang wajar.
Baca juga: Wabi-sabi, Inspirasi Desain Interior Jepang yang Makin Digandrungi
Mengutip The Spruce, pengaruh politik dan geografis memang berperan dalam kelahiran gaya arsitektur ini, dan tidak diragukan lagi salah satu gaya yang lebih berpengaruh pada zaman modern.
Kebanyakan orang memiliki beberapa konsep gaya estetika dan desain skandinavia. Seperti hunian yang sederhana dan nyaman namun tetap modern.
Beberapa elemen kunci ini dapat membantu Anda membedakan arsitektur skandinavia dari gaya sejenis lainnya yakni:
Desain cenderung fungsional dan seimbang dengan garis-garis bersih dan kurangnya dekorasi.
Cahaya alami
Banyak negara Skandinavia dan Nordik utara kekurangan sinar matahari di musim dingin.
Karena itu, mereka ingin membuat hunian yang bisa mendapatkan banyak cahaya alami. Cahaya ini didapatkan melalui skylight, dinding kaca, dan ruang terbuka.
Skema warna netral
Palet warna yang digunakan pada hunian bergaya skandinavia cenderung ringan dan netral. Warna-warna ini yang membantu membuat rumah tampak lebh terang.
Bentuk tak biasa
Desainer dan arsitek Skandinavia tidak takut bermain-main dengan berbagai bentuk dan siluet pada bangunan.