JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN telah menyalurkan bantuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk 4,7 juta unit rumah sejak pertama kali diluncurkan.
Direktur Utama BTN Hary Koesmahargyo mengatakan hal ini dalam acara BTN Asset Sales Festival, Jumat (18/06/2021).
"Sejak Tahun 1976 atau KPR diluncurkan, kurang lebih ada 4,7 juta rumah yang sudah disalurkan," terang Hary.
Setiap tahunnya, BTN bisa menyalurkan KPR subsidi sekitar 150.000-200.000 kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan selalu habis.
Hary mengatakan, KPR subsidi yang disalurkan BTN adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), serta Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Hal ini merupakan upaya BTN untuk memudahkan masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah.
Baca juga: Jamin KPR Subsidi Tepat Sasaran, BTN Urai Syarat dan Proses Seleksi
"Ketika mereka (MBR) memenuhi syarat pertama, maka Pemerintah akan memberikan bantuan apakah suku bunganya menjadi lebih murah atau uang mukanya dibantu," tambah dia.
Di samping itu, rasio mortgage atau properti Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih sangat rendah atau berada pada kisaran 3 persen.
Angka ini lebih rendah dibandingkan Filipina sebesar 3,8 persen, Thailand 22,3 persen, Malaysia 38,4 persen, serta Singapura sebesar 44,8 persen.
Selain itu, tingkat backlog perumahan Indonesia masih sangat tinggi yaitu 11,4 juta berdasarkan kepemilikan, 7,6 juta berdasarkan keterhunian, dan 61,7 persen rumah masih belum layak huni.
Ini belum ditambah dengan angka pernikahan baru setiap tahunnya di Indonesia yaitu sebesar 1,8 juta orang dan 77 juta jiwa diprediksi menjadi keluarga menengah baru pada Tahun 2025.
Ini artinya, kata Hary, bisnis properti merupakan prospek usaha yang bagus untuk dikembangkan.
Jadi, BTN dan para investor mendukung pencapaian Pemerintah Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa memiliki rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.