MEDAN, KOMPAS.com - November 2019 adalah peluncuran produk terakhir yang dilakukan CitraLand Gama City.
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia Maret 2020, membuat mereka hanya fokus menyelesaikan pembangunan hunian dan infrastruktur.
Namun tahun ini, meski masih masa pandemi, program vaksinasi massal mendorong mereka optimistis dan berani merilis kluster terbaru yaitu Clarke Quay seluas 8,6 hektar.
Ini adalah kluster keempat di kuartal dua, sebelumnya ada Raffles Place, Dempsey Hill dan Fullerton.
Clarke Quay berada di Blok D dengan pemandangan danau bernuansa resor.
Keberadaan danau kecil di dalam klaster menurut General Manager CitraLand Gama City Medan Raynandus Adyaksa General, setelah mereka belajar dari klaster-klaster sebelumnya.
Baca juga: Konstruksi The Newton 2 Resmi Dimulai, Ciputra dan Toda Bidik Rp 1 Triliun
"Ternyata Orang Medan suka rumah dengan view danau," kata Raynandus kepada Kompas.com, Selasa (15/6/2021).
Hunian eksklusif ini dibangun 228 unit. Ada empat tipe rumah bergaya arsitektur modern yaitu: Belmont dengan lebar 8 meter, Camden lebarnya 9 meter, Dalvey dengan lebar 10 meter dan Maryland selebar 12 meter.
Dibuka dalam dua tahap, seluas 4 hektar untuk tahap pertama, target penyelesaian seluruh hunian selama 18 sampai 24 bulan.
Clark Quay yang diambil dari nama tenar dan favorit di Singapura. Klaster ini punya ikon sendiri, berbeda dengan yang lain supaya konsumen punya kebanggaan tinggal di sini.
Gerbang klaster dibuat lebih hijau dengan pohon ketapang dan pinus, suasana pengunungan dan tebing.
Tampilan model rumah adalah modern kontemporer yang fresh dengan pangsa pasar komunitas Tionghoa.
"Di sini, 95 persen dihuni komunitas Tionghoa. Komunitas ini kalau sudah cocok akan membawa kelompoknya, saudaranya, koleganya sehingga perkembangan perumahan cepat sekali," imbuh Reynandus.
Taman-taman tetap ada, begitu juga areal untuk pejalan kaki dan fasilitas lain yang lengkap. Menurutnya, ini yang membuat konsumen Medan betah tinggal di CitraLand Gama City.