BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sinar Mas Land

Menakar Keuntungan Investasi Properti di Masa Resesi

Kompas.com - 04/12/2020, 10:07 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perekonomian Indonesia pada kuartal IV 2020 diprediksi masih terkontraksi. Meski begitu, tanda-tanda perbaikan sudah mulai ditunjukkan pada periode ini.

Pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira Adhinegara melalui Kompas.com, Kamis (5/11/2020) memproyeksikan perekonomian pada kuartal IV 2020 masih akan minus di kisaran 1,5 persen sampai tiga persen.

Angka tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal sebelumnya. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi ekonomi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II dan minus 3,49 persen pada kuartal III.

Proyeksi ekonom Indef tersebut diamini oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Kendati masih minus, ia mengatakan, kuartal IV 2020 menjadi masa pemulihan bagi perekonomian Indonesia yang sempat dipukul telak pada kuartal II dan berlanjut ke kuartal III, sebagaimana diberitakan Kontan.id, Minggu (8/11/2020).

Salah satu penyebab perlambatan ekonomi ini adalah penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi. Hal ini cukup beralasan.

Saat situasi ekonomi tak menentu, seperti resesi, biasanya orang akan cenderung menahan pembelanjaan untuk berjaga-jaga bila ada kebutuhan mendesak. Akan tetapi, beberapa ekonom dan pakar keuangan justru menyarankan sebaliknya.

Menghimpun berbagai sumber, ada beberapa strategi keuangan yang perlu dilakukan saat resesi melanda.

Pertama, mengubah prioritas belanja alias terfokus hanya pada kebutuhan primer. Artinya, pengeluaran untuk barang-barang yang bersifat keinginan atau kesenangan pribadi harus dihindari.

Kedua, mencari penghasilan tambahan. Ketiga, tingkatkan tabungan dan investasi. Keempat, pindahkan portofolio investasi, dari yang berisiko tinggi ke instrumen investasi dengan risiko sedang, bahkan kecil jika memungkinkan.

Investasi properti

Sudah menjadi rahasia umum bahwa investasi merupakan strategi jitu untuk menyelamatkan finansial di tengah kedaruratan ekonomi. Agar memberikan manfaat, pemilihan instrumen investasi harus tepat.

Dilihat dari risikonya, investasi properti terbilang minim risiko. Hal ini dikarenakan pergerakan nilai properti yang selalu naik dari waktu ke waktu ditambah faktor kebutuhan masyarakat.

Selain itu, investasi properti bisa menjadi sumber passive income jika unit yang dibeli nantinya disewakan atau dikontrakkan. Bahkan, pendapatan sewa bisa membantu meringankan beban cicilan bila properti dibeli secara kredit.

Bila cicilan telah selesai, pemasukan tersebut bisa dialokasikan untuk hal lain. Misalnya, untuk membeli properti baru atau sebagai “pegangan” ketika tidak memiliki active income lagi.

Berinvestasi properti makin perlu dipertimbangkan, mengingat banyak pengembang memberikan kemudahan agar produk properti yang mereka luncurkan dapat terserap pasar. Sebut saja diskon, cashback, dan kemudahan pengurusan administrasi kredit.

Karenanya, jika dana yang dimiliki memadai, tak ada salahnya untuk segera berinvestasi properti dan memanfaatkan program keringanan harga, seperti Move in Quickly periode tiga dari Sinar Mas Land.

Dalam sektor properti dan real estat, Sinar Mas Land memiliki jejak rekam baik. Untuk diketahui, perusahaan ini telah mengembangkan lebih dari 50 proyek di Indonesia sejak didirikan pada 1987.

Perusahaan properti tersebut pun berhasil menyabet sejumlah penghargaan internasional, seperti FIABCI Golden Award di Andora (2017), MIPIM di Hong Kong (2017), MIPIM Award di Perancis (2018), dan Asia Pacific Property Awards 2018 di Thailand (2018).

Terbaru, Sinar Mas Land dinobatkan sebagai Best Developer dari Indonesia Property Award 2020.

Sementara itu, Move in Quickly merupakan program keringanan harga yang berlaku untuk seluruh produk properti Sinar Mas Land ready stock maupun under construction, baik itu yang dibayar secara tunai maupun kredit. Periode tiga program ini masih berlangsung hingga 31 Desember 2020.

Adapun keuntungan yang ditawarkan terdiri dari potongan harga sampai dengan 10 persen, lucky discount hingga tiga persen, deposito Rp 150 juta, dan bebas biaya untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), asuransi, provisi, serta administrasi.

Incar properti di luar Jakarta

Sebagai pusat pemerintahan sekaligus ekonomi, Jakarta masih menjadi primadona para investor properti. Padahal, berdasarkan Capital Markets Colliers Indonesia, masih ada beberapa kota lain yang memiliki prospek tak kalah dengan Ibu Kota. Kota-kota itu pun dinilai akan terus bertumbuh.

Sebut saja Balikpapan yang merupakan gerbang utama menuju calon Ibu Kota baru Indonesia sehingga pembangunan kota dipastikan akan berjalan. Jika tertarik berinvestasi properti di sana, kota mandiri Grand City milik Sinar Mas Land bisa jadi pilihan.

Grand City Balikpapan, Sinar Mas Land Grand City Balikpapan, Sinar Mas Land

Berlokasi di sisi utara Kota Balikpapan, posisi Grand City terbilang strategis dan dekat dengan fasilitas umum, seperti bandara, serta pusat pemerintahan. Ada empat klaster residensial dan dua pusat bisnis yang dibangun di sana. Lahannya pun luas, yakni mencapai 224 hektare.

Kota selanjutnya adalah Surabaya yang merupakan kota besar kedua setelah Jakarta sekaligus gerbang penghubung ke zona timur. Di Kota Pahlawan ini, banyak sektor industri dan perdagangan berkembang dengan pesat.

Adapun properti Sinar Mas Land yang bisa dijadikan investasi di kota tersebut, yaitu apartemen berkonsep resor seperti Klaska Residence, kompleks hunian dan kaveling berdesain Eropa Wisata Bukit Mas, serta kaveling siap bangun Cloverville.

Klaska Residence Sinar Mas Land Klaska Residence Sinar Mas Land

Kemudian, kota terakhir yang diproyeksikan tumbuh pesat, yakni Batam. Sebagai salah satu pusat ekonomi strategis, kota yang berdekatan dengan Singapura mampu menarik investor, baik lokal maupun asing.

Produk properti Sinar Mas Land yang bisa dipilih sebagai instrumen investasi adalah kota mandiri berkonsep resor Nuvasa Bay.

Posisinya berada di area timur laut kota Batam dan hanya berjarak tiga menit ke Terminal Ferry Nongsapura untuk akses ke Singapura, 15 menit dari Batam Center, dan 15 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim.

Nuvasa Bay Sinar Mas Land. Nuvasa Bay Sinar Mas Land.

Dengan luas 228 hektare, Nuvasa Bay sudah memiliki unit residensial maupun komersial dengan fasilitas umum yang memadai, seperti rumah sakit, sekolah, dan hotel.

Terletak dekat destinasi wisata Nongsa yang dikelilingi oleh lapangan golf, pantai, dan mangrove, Nuvasa Bay memiliki prospek investasi bagi warga lokal maupun asing.

Bagi yang tertarik membeli properti di tiga kota itu atau semua produk properti Sinar Mas Land keseluruhan, silakan kunjungi laman www.sinarmasland.com/moveinquickly atau hubungi 021 53159000 untuk informasi lebih lanjut.

 


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com