Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Siap Bangun Dermaga TBBM Milik Pertamina

Kompas.com - 20/11/2020, 16:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) tengah menyiapkan konstruksi Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur milik PT Pertamina (Persero).

Proyek pembangunan Dermaga TBBM Tanjung Batu telah dimenangkan Hutama Karya sebagai kontraktor pada awal tahun 2020.

Hingga saat ini, pembangunan Dermaga TBBM Tanjung Batu masih dalam proses Detailed Engineering Design (DED) dan masuk dalam tahap Geothechnical/Soil Investigation sambil menunggu izin proses penerbitan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan, terdapat beberapa tantangan  dalam pembangunan Dermaga TBBM ini.

Misalnya, lokasi proyek pembangunan hanya bisa diakses melalui jalur laut dan tidak diizinkan mendirikan camp pekerja di area tersebut.

Baca juga: Hutama Karya Targetkan Modifikasi SS Romokalisari Tuntas Juli 2021

"Sehingga, dibutuhkan waktu dan biaya dalam melakukan mobilisasi dan demobilisasi pekerja setiap harinya,” ungkap Novias dalam keterangan persnya, Jumat (20/11/2020).

Selain itu, area kerja proyek berdekatan dengan Pertamina Trans Kontinental Shorebase Tanjung Batu (PTSB) Balikpapan yang mewajibkan pendatangan material dan peralatan melalui fasilitas dari PTSB.

Untuk menjamin faktor Quality, Health, Safety, Security dan Environment (QHSSE), Hutama
Karya menerapkan prosedur sesuai standar yang berlaku di perusahaan serta mengikuti persyaratan dari pemilik proyek.

Adapun paket pekerjaan konstruksi dermaga tersebut mencakup pembangunan jetty atau sandaran kapal, pembangunan trestle atau jalan akses penghubung sandaran kapal ke daratan, pembuatan mooring, berthing dolphin, serta sarana penunjang dermaga lainnya.

Pelaksanakan proyek ini dilakukan selama 18 bulan atau terhitung sejak 22 April 2020.

Dermaga Terminal BBM ini akan memiliki 4 sandaran kapal dengan kapasitas yang berbeda. Rinciannya, jetty I seluas 25 meter x 15 meter untuk sandaran kapal tanker dengan bobot mati 17.500 hingga 50.000 DWT.

Baca juga: Hutama Karya Rampungkan Konstruksi Jembatan Bailey di Luwu Utara

Kemudian, jetty II seluas 18 meter x 15 meter dapat menjadi sandaran kapal berkapasitas 1.500-17.500 DWT.

Sementara, jetty  III dan IV berukuran sama yakni, 22,5 meter x 15 meter yang mampu menampung kapal berbobot mati 500 sampai 8.000 DWT.

Selain bermanfaat sebagai infrastruktur pendukung untuk distribusi BBM di Kalimantan
Timur, proyek dermaga ini juga akan memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.

Karena, proyek ini digadang-gadang akan membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal, baik terampil maupun tidak terampil.

Selain itu, akses ke lokasi proyek yang hanya bisa dijangkau lewat laut juga dapat meningkatkan penghasilan bagi warga, khususnya untuk menyewakan speed boat ke lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau