Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Smart City" Dorong Laju Urbanisasi Makin Tinggi

Kompas.com - 05/11/2020, 17:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep smart city atau kota cerdas yang dikembangkan dalam suatu kota dapat memberikan peluang meningkatnya laju urbanisasi.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Galuh Syahbana Indraprahasta mengatakan hal itu dalam webinar, Kamis (5/11/2020).

"Jadi, memang benar ada kemungkinan besar jika smart city ini dikembangkan sedemikian rupa di suatu kota akan menjadi daya tarik sendiri dan meningkatkan laju urbanisasi," terang Galuh.

Namun, upaya dalam menahan laju urbanisasi ke kota besar tidak cukup membahas sebatas smart city.

Tetapi, suatu kota kecil harus mengetahui inovasi apa yang diperlukan untuk menekan hal itu.

Sebagai contoh, kota kecil tersebut harus membangun dan mengembangkan konsep smart city juga untuk menahan arus urbanisasi yang kencang ke kota besar, termasuk upaya digitalisasi di lingkup desa.

Baca juga: Smart City, dan Gagasan Besar Ibu Kota Negara

"Memang tantangan smart city seperti itu dari sisi urbanisasi. Ada peluang untuk menekan urbanisasi, tapi juga ada kemungkinan daerah lain dikembangkan tapi urbanisasinya cukup ditahan," lanjut Galuh.

Adapun tiga elemen yang ditetapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) untuk menyeleksi suatu daerah memenuhi smart city  yakni, struktur, infrastruktur, dan suprastruktur.

Pada segmen struktur, hal ini erat kaitannya dengan manusia, financial atau keuangan, dan tata kelola.

Kemudian pada segmen infrastruktur ini terdiri dari fisik, digital, dan sosial. Sementara pada segmen suprastruktur yaitu soal regulasi, kelembagaan, serta implementasi.

Jika ketiga elemen tersebut telah dinilai, maka ada 6 pilar yang menjadikan suatu kota menyandang status smart city.

Keenam pilar tersebut di antaranya, smart governance (tata kelola cerdas), smart branding ( tata kelola pemasaran cerdas), smart economy (tata kelola ekonomi cerdas).

Kemudian, smart living (tata kelola hunian cerdas), smart society (tata kelola sosial cerdas), serta smart environment (tata kelola lingkungan cerdas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau