Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Bulan, Crown Group Raup Penjualan Rp 630 Miliar

Kompas.com - 11/05/2020, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang properti Australia yang dirintis duet Indonesia, Crown Group, mencatatkan penjualan senilai Rp 630 miliar pada Kuartal-I 2020.

Direktur Penjualan Crown Group Prisca Edwards mengatakan penjualan dikontribusi oleh transaksi daring.

Permintaan pemesanan secara daring ujuga terus meningkat selama tiga bulan terakhir dibanding periode sebelumnya atau Kuartal IV-2019.

Oleh karena itu, menurut Prisca, Crown Group siap untuk bangkit dan menyambut pasar secara lebih agresif.

Baca juga: Iwan dan Paul, Duet Indonesia Penakluk Pasar Australia

"Ini didorong stabilitas penjualan dengan angka rata-rata Rp 200 miliar dalam sebulan, seperti yang kami catat pada Februari. Jika ditotal dengan penjualan Maret dan April menjadi Rp 630 miliar," tutur Prisca dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Dengan catatan positif ini, dia berharao, ruang pamer dua proyek anyar Crown Group yakni Mastery dan Waterfall bisa dibuka kembali setelah ditutup selama Pandemi Covid-19.

Pembukaan ruang pamer akan sangat membantu meningkatkan potensi transaksi pada Kuartal Kedua.

Terlebih, China sudah berangsur stabil, sehingga membuka peluang terjadinya arus pembelian dari negeri Tirai Bambu ini terhadap properti Australia.

"Hal ini juga mengingat dollar Australia yang lebih rendah dibandingkan dollar Amerika Serikat," imbuh Prisca.

Prisca memprediksi, akan ada gelombang migrasi yang kuat karena beberapa orang mungkin khawatir tentang kualitas kesehatan di negara mereka akibat adanya Corona. 

Dengan demikian, semakin banyak orang ke luar negeri untuk mencari tempat tinggal yang aman.

Baca juga: Tiga Kunci Sukses Crown Group Bertahan Melewati Tiga Krisis

Tren positif tersebut diharapkan dapat bertahan menyusul pembatasan sosial yang dicabut oleh Menteri Keuangan Dominic Perrottet di wilayah New South Wales, Australia.

Kebijakan tersebut merupakan sebagai bagian dari langkah-langkah Pemerintah untuk mendorong ekonomi wilayah tersebut.

Kepala Institut Real Estat New South wales Tim McKibbi mengatakan, kebijakan baru tersebut memberi industri dorongan dan membantu mengembalikan kepercayaan di sektor ini.

"Pelonggaran (pembatasan) ini dapat berarti persaingan yang lebih kuat untuk properti," pungkas Tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau