Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Ini Solusi Rumah Murah Buat Kamu!

Kompas.com - 30/03/2020, 13:29 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai konsep hunian telah ditawarkan para pengembang maupun komunitas untuk merumahkan generasi Milenial Indonesia.

Ada yang berdesain minimalis dengan ruang terbatas di apartemen, ada juga rumah tapak dengan halaman mungil untuk bercocok tanam.

Tentu, ada harga untuk dapat memiliki hunian-hunian tersebut yang pastinya sangat bervariasi. Tergantung lokasi di mana hunian tersebut berada.

Semakin dekat dengan pusat kegiatan kian mahal pula harganya. Biasanya hunian macam ini berbentuk apartemen yang menawarkan kepraktisan.

Bagaimana dengan rumah? 

Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah

Di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, lokasi rumah memang berada di pinggiran. Harganya lebih terjangkau oleh kalangan milenial.

Karena itu, mudah dimafhumi jika survei Shirvano Consulting melaporkan bahwa milenial lebih memilih rumah ketimbang apartemen, meski lokasinya jauh dari pusat kegiatan.

Namun begitu, sejatinya ada alternatif lain yang ditawarkan oleh Yu Sing dan Studio Akanema. Mereka mendesain konsep rumah mikro.

Dalam konferensi video bertajuk "Housing for Millenials", rumah mikro dianggap bisa menjadi solusi generasi Milenial.

Konsep rumah mikro ini terinspirasi dari perkampungan kota padat penduduk.

Masyarakat membangun rumah bertingkat di lahan sempit untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal mereka. Meski begitu, mereka tetap menjalankan hidup seperti pada umumnya.

Bahkan, banyak dari mereka yang juga melakukan kegiatan ekonomi sehingga menjadikan rumah bertingkat tersebut lebih produktif.

"Desakan ekonomi dan keterbatasan lahan melahirkan kemampuan adaptasi yang sangat tinggi dan hebat (rumah perkampungan kota)," ucap Yu Sing, Sabtu (28/3/2020).

Baca juga: Survei: Milenial Indonesia Lebih Mengincar Rumah ketimbang Apartemen

Yu Sing melanjutkan, rumah mikro sama sekali tak menghambat kegiatan sehari-hari yang biasa dijalankan. Karena, menurutnya, menjalankan hidup tak hanya bergantung dari rumah.

Dia mengibaratkan siput yang memiliki cangkang sebagai rumahnya dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com