JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati pasar properti masih belum bergerak signifikan, para produsen semen tetap optimistis membaca prospek sektor ini tahun 2020.
Terlebih banyak proyek infrastruktur perumahan, permukiman, dan juga sektor privat yang kian gencar meluncurkan produk-produk hunian baru.
Kebutuhan rumah yang belum terpenuhi (backlog) sebanyak 7,6 juta unit juga menjadi alasan utama produsen semen tetap yakin akan perkembangan pasar.
"Meskipun konsumsi semen secara Nasional turun 2 persen, namun di segmen lain seperti mortar justru tumbuh," kata General Manager Sika Indonesia Eddy Sutanto, di Bekasi, Senin (14/10/2019).
Itulah mengapa Sika Indonesia memperluas pasarnya dengan membangun pabrik khusus mortar di Cibitung, Bekasi, dengan kapasitas besar.
Baca juga: Resmikan Pabrik Ketiga, Sika Genjot Produksi 700.000 Ton Per Tahun
Tak tanggung-tanggung, mereka merencanakan dapat memproduksi 450.000 ton per tahun dari pabrik yang baru saja diresmikan operasionalnya oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz.
Ini artinya, dalam setahun, mereka bakal memenuhi 20 persen kebutuhan mortar Nasional yang mencapai 2,25 juta ton per tahun.
"Demand mortar terus tumbuh dari tahun ke tahun. Banyak skyscrapers atau pencakar langit yang sedang dibangun, juga apartemen, dan produk-produk rumah yang sangat membutuhkan mortar," terang Eddy.
Hal ini karena semen instan, menurut dia, lebih ramah lingkungan, efisien dalam hal waktu pengerjaan konstruksi, dan efisien juga dalam hal biaya karena tidak membutuhkan banyak tenaga konstruksi untuk mengaplikasikannya.
Langkah Sika Indonesia, diikuti raksasa lainnya yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Melalui perusahaan hasil pengembangan bisnisnya, PT Mitra Kiara Indonesia (MKI), mereka memulai pembangunan pabrik mortar baru berkapasitas 375.000 ton per tahun di Narogong, Gunung Putri, Jawa Barat.
Baca juga: Semen Indonesia Memulai Pembangunan Pabrik Mortar
Pabrik mortar dibangun di atas lahan seluas dua hektar milik PT Solusi Bangun Indonesia yang telah diakuisisi Semen Indonesia sejak Januari tahun 2019.
Prosesi ground breaking pembangunan pabrik mortar dilakukan pada Rabu (29/8/2019) oleh Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar, dan Direktur MKI, Mirza Whibowo Soenarto.
Bukan tanpa alasan MKI bermain di segmen mortar. Perusahaan ini difungsikan untuk menjalankan bisnis pada industri hilir semen, serta menangkap peluang-peluang yang dapat meningkatkan daya saing usaha dan menjadi sumber pendapatan baru.