JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitra Kiara Indonesia (MKI), perusahaan hasil pengembangan bisnis dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (Semen Indonesia) memulai pembangunan pabrik mortar baru berkapasitas 375.000 ton per tahun di Narogong, Gunung Putri, Jawa Barat.
Penyertaan modal Semen Indonesia kepada MKI telah dilakukan sejak 26 April 2019. Sesuai dengan transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik, penyertaan modal ini juga sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pabrik mortar dibangun di atas lahan seluas dua hektar milik PT Solusi Bangun Indonesia yang telah diakuisisi Semen Indonesia sejak Januari tahun 2019.
Prosesi ground breaking pembangunan pabrik mortar dilakukan pada Rabu (29/8/2019) oleh Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar, dan Direktur MKI, Mirza Whibowo Soenarto.
Baca juga: Diakuisisi Semen Indonesia, Holcim Ganti Nama
Sebagai sebuah entitas yang merupakan bagian dari Semen Indonesia, MKI difungsikan untuk menjalankan bisnis pada industri hilir semen, serta menangkap peluang-peluang yang dapat meningkatkan daya saing usaha dan menjadi sumber pendapatan baru.
"Pengembangan usaha Semen Indonesia untuk memproduksi mortar sudah menjadi rencana sejak lama karena telah mempertimbangkan besar potensinya, baik dari sisi produksi maupun dari sisi pasar," tutur Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com.
Semen Indonesia optimistis 375.000 ton mortar yang akan diproduksi tiap tahunnya dapat memenuhi kebutuhan 12 persen pangsa pasar mortar di Indonesia, khususnya wilayah Jawa dan Bali.
Bisnis mortar yang berjalan di bawah manajemen MKI ini tidak menggunakan sistem Original Equipment Manufacturer atau makloon, di mana mortar dibeli dari perusahaan lain tanpa label, seperti yang dilakukan banyak produsen mortar di Indonesia.
Hal ini dilakukan karena MKI ingin mengembangkan berbagai inovasi dan menghasilkan produk melalui kontrol kualitas berstandar tinggi sebagaimana telah diimplementasikan oleh Semen Indonesia pada produk semen konvensionalnya.
Berbeda dengan komposisi produksi mortar terdiri dari semen, pasir, batu kapur (lime stone), dan perekat, yang pada umumnya menggunakan pasir alam, MKI telah mengembangkan inovasi teknologi yang dapat mengolah batu kapur hasil penambangan untuk produksi semen konvensional sehingga dapat mengurangi penggunaan pasir alam.
Dengan penggunaan pasir alam yang semakin sedikit, tentu akan memberikan dampak yang lebih positif kepada lingkungan karena ketergantungan yang semakin kecil pada pasir alam sebagai bahan mentah.
:Selain itu, MKI juga akan memanfaatkan produksi semen konvensional milik Semen Indonesia untuk memenuhi komposisi produksi mortar, sehingga secara keseluruhan akan memberikan keuntungan melalui efisiensi bahan mentah yang digunakan," tuntas Fadjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.