Dan memproduksi mortar dianggap sebagai bisnis potensial, baik dari sisi produksi maupun pasar.
"Pengembangan usaha Semen Indonesia untuk memproduksi mortar sudah menjadi rencana sejak lama karena telah mempertimbangkan besar potensinya, baik dari sisi produksi maupun dari sisi pasar," tutur Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com.
Semen Indonesia optimistis 375.000 ton mortar yang akan diproduksi tiap tahunnya dapat memenuhi kebutuhan 12 persen pangsa pasar mortar di Indonesia, khususnya wilayah Jawa dan Bali.
Sejatinya, langkah kedua perusahaan ini telah didahului oleh pemain besar dari semen instan lainnya yakni PT Cipta Mortar Utama.
Bahkan, mereka telah mengoperasikan pabrik kelimanya di Semarang, Jawa Tengah pada Juli 2019.
Khusus pabrik di Semarang, mengutip Kontan, perusahaan ini menargetkan kapasitas produksi sekitar 120.000 ton per tahun.
Kota Semarang dinilai memiliki infrastruktur yang memadai, pelabuhan untuk logistik, ramah investasi, hingga prospek pembangunan perkotaan yang bagus.
Pabrik di Semarang merupakan yang kelima, setelah empat lainnya di Cikande, Cibitung, Gresik, dan Medan.
Dengan adanya tambahan satu pabrik Semerang, kapasitas terpasang dari empat parik semen PT Cipta Mortar Utama di Tanah Air menjadi 1,12 juta ton per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.