Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Cerdas, Tantangan dan Investasi...

Kompas.com - 10/01/2019, 12:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kota cerdas tak hanya memberikan peluang pada terbukanya pintu investasi yang lebih besar terhadap suatu kota.

Di sisi lain ada tantangan yang harus dihadapi pemerintah daerah untuk mewujudkan tatanan kota yang dinilai lebih memudahkan aktivitas publik tersebut.

Kota Manado dan Kota Padang Panjang adalah dua contoh kota skala sedang dan kecil dari segi jumlah penduduk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Keduanya berhasil menyabet gelar kota terbaik pada Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018 yang dikeluarkan Litbang Kompas, pada kategori kota sedang dan kecil.

Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengaku, mengembangkan kotanya sebagai kota cerdas sebenarnya tidak terlalu sulit.

Baca juga: Lagi, Surabaya Juara Kota Cerdas versi Kompas

Sebab, dari sisi anggaran yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena luas kotanya yang relatif kecil yaitu hanya 23 kilometer persegi.

"Tentu ini peluang bagi kota kecil, kenapa? Karena kalau kita bicara merenovasi trotoar, misalnya, untuk program layak disabilitas, saya hitung paling hanya perlu beberapa kilometer saja yang perlu diperbaiki. Termasuk smart bus untuk mengangkut para rekan disabilitas kita," kata Fadly saat diskusi di Ruang Maoke Gedung Unit II Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Pulau Manado Tua terlihat dari daratan Kota Manado. Pulau ini menjadi salah satu ikon Manado.Kompas.com/Ronny Adolof Buol Pulau Manado Tua terlihat dari daratan Kota Manado. Pulau ini menjadi salah satu ikon Manado.
Persoalan timbul, kata dia, bila aparat pemerintah tidak siap dengan perubahan yang ada.

Pengembangan kota cerdas umumnya diikuti dengan penerapan sistem teknologi informasi yang bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Karena itu, aparat pemerintah dituntut untuk lebih inovatif dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di sekolah agar kelak siap untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Baca juga: Kisah Manado Sabet Penghargaan Layanan Siaga 112 Internasional

"Kami meningkatkan mutu pendidikan, baik dengan beasiswa guru juara maupun murid juara. Salah satunya bagaimana meningkatkan mutu ini suoaya terintegrasi dengan sistem yang kami bentuk," ucap Fadly.

Sementara itu, Wali Kota Mando Vicky Lumentut juga mengamini pernyataan Wali Kota Padang Panjang terkait keterbatasan SDM berkualitas dalam menghadapi tantangan kota cerdas pada kota skala kecil dan sedang.

"SDM berlatar belakang IT juga masih menjadi persoalan bagi kami. Kami mendorong untuk diberikan pendidikan khusus. Kita beri dukungan dengan APBD Kota Manado," kata Vicky.

Petugas mengamati layar-layar di Bandung Command Center di kompleks Balai Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/3). Bandung Command Center merupakan sistem terpadu pemantau kondisi Kota Bandung untuk pengambilan tindakan yang tepat dan cepat terhadap permasalahan atau pengaturan kota.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Petugas mengamati layar-layar di Bandung Command Center di kompleks Balai Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/3). Bandung Command Center merupakan sistem terpadu pemantau kondisi Kota Bandung untuk pengambilan tindakan yang tepat dan cepat terhadap permasalahan atau pengaturan kota.
Pengembangan kota cerdas di Manado, sebut dia, baru diinisiasi pada November 2016. Namun, realisasi pelaksanaannya baru dilakukan pada Februari 2017 saat Cerdas Command Center (C3) Manado diresmikan.

Meski telah meraih segudang penghargaan karena berhasil mengembangkan command center beserta sembilan aplikasinya, Vicky mengaku, sampai saat ini belum semua warganya dapat menikmati fasilitas tersebut.

Baca juga: Padang Panjang, Kota Cerdas Terbaik Berkat Aspek Kualitas Hidup

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau