JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana menjual sejumlah ruas tol yang telah mereka selesaikan pada tahun ini. Namun, berbeda dari tahun lalu, kali ini Waskita akan lebih proaktif dalam mencari calon investor.
"Kalau sebelumnya kami menunggu peminat, tahun sekarang akan datangi yang sudah ada di list konsultan," kata Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Setidaknya, ada enam ruas yang rencananya akan dijual Waskita pada tahun 2019 ini. Jumlah ini lebih banyak bila dibandingkan dengan divestasi yang mereka lakukan melalui skema reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) pada tahun lalu.
Pada divestasi kali ini, Waskita menggandeng sejumlah konsultan untuk mendata sejumlah investor potensial yang akan mereka datangi. Baik itu investor dalam negeri maupun luar negeri.
Baca juga: Tahun Ini, Waskita Targetkan Jual 6 Ruas Tol
"Kami akan roadshow ke beberapa negara untuk mendatangi investor. Sekarang sedang dipetakan oleh konsultan kita, tapi yang akan kita datangi ada yang dari Dubai, Perancis, dan Hongkong," sambung Haris.
Soal ruas mana saja yang akan dijual, Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra enggan mengungkapkannya. Hanya, ia memastikan, ruas yang akan dijual adalah yang sudah 100 persen rampung.
Untuk diketahui, Waskita Karya melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) memiliki saham di 18 proyek tol.
Baca juga: Waskita Bidik Tiga Ruas Tol Beroperasi Tahun Ini
Hingga akhir 2018, tujuh di antaranya telah beroperasi penuh dan tiga lainnya beroperasi sebagian. Sementara, delapan lainnya masih dalam tahap konstruksi.
Adapun ruas tol yang telah beroperasi penuh yaitu Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Medan Kualanamu-Tebing Tinggi.
Sementara itu, pada tahun lalu Waskita mengantongi Rp 5 triliun dari penjualan tiga ruas tol mereka melalui skema RDPT.
Ketiga ruas itu yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo dengan total panjang 123,8 kilometer.
RDPT ini diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai manajer investasi.
Kemudian perusahaan juga bekerja sama dengan PT Bank Mega Tbk sebagai bank kustodian dan PT Danareksa Sekuritas menjadi arranger.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.