KOMPAS.com - Beberapa kota besar di dunia menghadapi permasalahan yang sama, seperti macet, padatnya volume kendaraan, hingga polusi.
Meski beberapa kota besar seperti Paris, London, dan Seoul melakukan segala upaya untuk mengurangi kemacetan. Namun di tempat lain ada kota yang melarang penggunaan kendaraan pribadi di wilayahnya.
Baca juga: Patut Dicontoh, Cara Mexico City Mengurangi Polusi
Bahkan mayoritas kota yang melarang kendaraan pribadi atau bermotor hanya mengizinkan moda transportasi tradisional di wilayahnya.
Kota tanpa kendaraan sering ditemukan di kawasan historis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi dan meningkatkan pariwisata.
Selain itu alasan lain yang membuat pemerintah setempat melarang kendaraan karena wilayah tersebut memiliki jalan yang sempit di Fes-al-Bali, Maroko, atau jalanan dengan kanal di Venesia, seperti kota-kota ini:
Sebagai kawasan bebas kendaraan terbesar kedua di Belgia, pusat kota Ghent menerapkan aturan ini untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Peraturan ini mulai diterapkan sejak 1996.
Wilayah yang mencakup luas 86 hektar tersebut memiliki banyak infastruktur yang memanjakan penduduknya, seperti lintasan khusus pesepeda serta transportasi publik yang memadai.
Lamu merupakan salah satu daerah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, kota ini merupakan pemukiman tertua bagi etnis Swahili di kawasan Afrika Timur.
Karena alasan inilah, maka Lamu memberlakukan larangan kendaraan di seluruh jalanan kota. Hanya pejalan kaki, pesepeda, dan lalu lintas menggunakan keledai yang diizinkan memasuki kota.
Arsitektur bangunan yang memadukan gaya Swahili, Eropa, Arab, persia, India, serta Eropa membuat kawasan kota tua Lawu menjadi lebih menakjubkan.
Fire Island termasuk beberapa kota di Amerika Serikat yang menerapkan aturan bebas kendaraan. Satu-satunya cara untuk berkeliling adalah dengan berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau menaiki mobil golf.
Selain menawarkan pemandangan pantai, kota ini juga memiliki keunggulan lain yaitu bangunan modern yang artistik.
Kota di kaki pegunungan Alpen ini benar-benar tertutup untuk kendaraan pribadi khususnya mobil.
Baca juga: Bongkar Jalan Layang, Cara Seoul Mempercantik Sungai Cheonggyecheon
Untuk menjangakau kota ini, pengunjung dapat meninggalkan kendaraannya di Tasch, sebuah kota kecil yang terletak 5 kilometer. Pengunjung kemudian bisa menaiki kereta yang langsung mengarah ke Zermatt.
Untuk mengakses jalanan di kota, penduduk biasanya mengendarai kuda, berjalan kaki, sepeda, taksi, atau bus.