Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Kendaraan, Cara Kota Dunia Urai Kemacetan

Kompas.com - 20/09/2018, 21:33 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber curbed

KOMPAS.com - Beberapa kota besar di dunia menghadapi permasalahan yang sama, seperti macet, padatnya volume kendaraan, hingga polusi.

Meski beberapa kota besar seperti Paris, London, dan Seoul melakukan segala upaya untuk mengurangi kemacetan. Namun di tempat lain ada kota yang melarang penggunaan kendaraan pribadi di wilayahnya.

Baca juga: Patut Dicontoh, Cara Mexico City Mengurangi Polusi

Bahkan mayoritas kota yang melarang kendaraan pribadi atau bermotor hanya mengizinkan moda transportasi tradisional di wilayahnya.

Kota tanpa kendaraan sering ditemukan di kawasan historis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi dan meningkatkan pariwisata.

Selain itu alasan lain yang membuat pemerintah setempat melarang kendaraan karena wilayah tersebut memiliki jalan yang sempit di Fes-al-Bali, Maroko, atau jalanan dengan kanal di Venesia, seperti kota-kota ini:

Ghent, Belgia

Sebagai kawasan bebas kendaraan terbesar kedua di Belgia, pusat kota Ghent menerapkan aturan ini untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Peraturan ini mulai diterapkan sejak 1996.

Wilayah yang mencakup luas 86 hektar tersebut memiliki banyak infastruktur yang memanjakan penduduknya, seperti lintasan khusus pesepeda serta transportasi publik yang memadai.

Lamu, Kenya

Lamu merupakan salah satu daerah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, kota ini merupakan pemukiman tertua bagi etnis Swahili di kawasan Afrika Timur.

Karena alasan inilah, maka Lamu memberlakukan larangan kendaraan di seluruh jalanan kota. Hanya pejalan kaki, pesepeda, dan lalu lintas menggunakan keledai yang diizinkan memasuki kota.

Arsitektur bangunan yang memadukan gaya Swahili, Eropa, Arab, persia, India, serta Eropa membuat kawasan kota tua Lawu menjadi lebih menakjubkan.

Fire Island, New York

Fire Island termasuk beberapa kota di Amerika Serikat yang menerapkan aturan bebas kendaraan. Satu-satunya cara untuk berkeliling adalah dengan berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau menaiki mobil golf.

Selain menawarkan pemandangan pantai, kota ini juga memiliki keunggulan lain yaitu bangunan modern yang artistik.

Zermatt, Switzerland

Kota di kaki pegunungan Alpen ini benar-benar tertutup untuk kendaraan pribadi khususnya mobil.

Baca juga: Bongkar Jalan Layang, Cara Seoul Mempercantik Sungai Cheonggyecheon

Untuk menjangakau kota ini, pengunjung dapat meninggalkan kendaraannya di Tasch, sebuah kota kecil yang terletak 5 kilometer. Pengunjung kemudian bisa menaiki kereta yang langsung mengarah ke Zermatt.

Untuk mengakses jalanan di kota, penduduk biasanya mengendarai kuda, berjalan kaki, sepeda, taksi, atau bus.

Hydra Island, Yunani

Hydra Island, YunaniPIXABAY/kelly8843496 Hydra Island, Yunani
Wilayah ini melarang semua jenis kendaraan kecuali truk sampah. Penduduk dan pengunjung bisa memasuki kota dengan kendaraan air seperti hydrofoil atau perahu cepat.

Sedangkan transportasi di dalam kota dapat ditempuh dengan taksi atau keledai. Tidak adanya kemacetan di jalanan kota membuat wilayah ini nyaman untuk dijelajahi.

Fas-el-Bali, Maroko

Jalanan tua di Kota Fas-el-Bali merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Lorong-lorong sempit di kota ini tidak bisa dilalui dengan kendaraan umum. Hal ini membuat jalanan ini menjadi jalan tanpa kendaraan terpanjang di dunia.

Mayoritas orang di kota ini memanfaatkan kendaraan yang ditarik oleh keledai, gerobak. Banyak dari mereka yang memilih untuk berjalan kaki untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.

La Cumbrecita, Argentina

Kota kecil di Provinsi Cordoba ini terinspirasi dari perkampungan di wilayah Pegunungan Alpen dengan bangunan ala Bavaria.

Uniknya kota ini bahkan tidak memiliki jalanan berpaving. Hal ini membuat semua penduduk harus berjalan kaki untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

La Cumbrecita bahkan dijuluki sebagai kota pejalan kaki pertama di seluruh dunia.

Venesia, Italia

Venesia, ItaliaPIXABAY/Gellinger Venesia, Italia
Dengan jalanan berkanal, kota ini tidak mungkin dilalui oleh kendaraan bermotor. Sebagai gantinya, masyarakat menggunakan alat transportasi air seperti perahu, gondola, bahkan kapal cepat.

Selain itu, untuk memuluskan akses transportasi masyarakat dan pengunjung, kota ini memiliki banyak jembatan. Total ada 416 jembatan dan 177 kanal.

Halibut Cove, Alaska

Kota kecil di Alaska ini memang tidak memperbolehkan satu mobil pun memasuki areanya. Penduduknya harus berjalan kaki untuk mencapai tempat yang dituju.

Selain itu hanya perahu kecil (skiff), kendaraan ATV, dan pesawat amfibi yang diperbolehkan.

Giethoorn, Belanda

Sama seperti Venesia, hampir semua wilayah Giethoorn dialiri air. Kanal-kanal ini menghubungkan semua wilayah, sehingga penduduk harus menggunakan perahu untuk bepergian.

Keunikan ini membuat Giethoorn menjadi salah satu destinasi wisata air yang menarik selain Venesia. Maka tak ayal, Giethoorn disebut sebagai Venesianya Belanda.

Daya tarik kota ini juga terletak pada halaman setiap rumah yang dihiasi bungan warna-warni. Pengunjun atau wisawatawan biasanya meneyewa perahu untuk menjelajahi Giethoorn dan diakhir dengan makan malan di kafe terapung.

Old Town Dubrovnik, Kroasia

Dubrovnik, KroasiaPIXABAY/fjaka Dubrovnik, Kroasia
Sama halnya dengan Fas-el-Bali, Dubrovnik memberlakukan larangan kendaraan pribadi bermotor melalui jalanan kota. Hal ini karena Dubrovnik merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Jalanannya ramah untuk para pejalan kaki. Wisatawan juga bisa menikmati pemandangan bangunan kuno bergaya Gothic, Renaissance, dan Baroque.

Mackinac Island, Michigan

Meski hanya memiliki luas 98 kilometer persegi, Mackinac Island memiliki larangan penggunaan mobil. Di kota ini mobil hanya diizinkan untuk beberapa pelayanan umum khususnya di musim dingin. Penduduk dan wisatawan bisa memanfaatkan sepeda dan kereta kuda untuk berkeliling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau