Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Megahnya "Kota Hantu" China

Kompas.com - 06/09/2018, 21:20 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber ABCNews

KOMPAS.com - Banyak orang membeli properti di China sebagai investasi. Namun tak ada satu pun yang menempati.

China memiliki sekitar 50 area kosong tak berpenghuni di seluruh wilayah negeri. ABC News mewartakan, di antara situs-situs konstruksi ini, beberapa proyek masih berlanjut.

Wilayah tersebut bahkan disebut sebagai "kota hantu". Kota-kota baru ini biasanya dibangun di daerah pinggiran baru atau pinggiran kota yang saat ini ada.

Proyek ini dirancang sebagai tempat tinggal bagi ratusan ribu orang, dan mencakup berbagai bangunan tinggi, kondominium, pusat perbelanjaan, alun-alun, lampu jalanan, bahkan replika kota-kota besar di Eropa.

Dinny McMahon, penulis buku China's Great Wall of Debt menjelaskan ada faktor pendorong di balik proyek konstruksi yang ajaibnya sepi peminat.

"Fenomena ini telah didorong oleh belanja hutang yang berlebihan yang benar-benar meruntuhkan setelah krisis nasional," ujar McMahon.

Dia menambahkan, pemerintah daerah di seluruh negara mencoba mendorong ekonomi dengan mengembangkan infrastruktur dan membangkitkan pasar.

Jalanan lengang menjadi keseharian di kota Ordos, Mongolia Dalam, China.Raphael Olivier/Daily Mail Jalanan lengang menjadi keseharian di kota Ordos, Mongolia Dalam, China.
64,5 juta apartemen kosong

Tingkat kekosongan apartemen di China diperkirakan mencapai 64,5 juta unit. Menurut State Grid Corporation of China seperti yang dilansir dari South China Morning Post, tingkat kekosongan ini dihitung berdasarkan unit yang tidak menggunakan listrik selama enam bulan berturut-turut dari 2010.

Kondisi ini tidak selamanya buruk. Menurut penulis buku Ghost Cities of China, Wade Shepard, banyaknya infrastruktur yang kosong ini menandakan pemerintah China serius dalam mengantisipasi meledaknya jumlah penduduk.

Shepard yang sudah mendokumentasikan keberadaan "kota hantu" sejak 2006 ini memaparkan, tidak seperti kota besar lain di dunia dimana jumlah penduduk melebihi infrastruktur yang ada, China selangkah lebih maju.

Tidak semua "kota hantu" di negara ini tetap kosong. Beberapa dari kota tersebut telah berubah menjadi pemukiman layak. Kota-kota yang baru dibuka pada tahun 2000 hingga 2003 kini sudah banyak berkembang.

"Jika Anda melihat sekeliling, kota-kota ini sama dengan tempat lain, tetapi tidak tahu bahwa 10 tahun lalu masyarakat menyebutnya sebagai 'kota hantu', 20 tahun lalu bahkan hanya berupa kompleks apartemen dan desa," imbuh Sheperd.

Dia memuji gerakan pembangunan kota besar di China, sebagai sukses besar yang memberikan kota kecil di sekitarnya potensi untuk berkembang.

ShenzhenProperty-Report Shenzhen
Cara mengembangkan daerah

Halaman:


Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau