Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekompak, Cara Pemerintah Bangun Rumah Terdampak Gempa Lombok

Kompas.com - 22/08/2018, 17:30 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera memulihkan kondisi bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Partisipasi itu diwujudkan dalam program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak).

Caranya dengan melatih para fasilitator lapangan (FL) sebagai tenaga Rekompak untuk diterjunkan melakukan pembangunan rumah di lokasi bencana.  

Baca juga: Gempa Lombok, Kerugian Sektor Perumahan Tembus Rp 6,02 Triliun

Sebelumnya, para FL itu sudah dilatih oleh Balitbang dan Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Pelatihan berikutnya dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya.

“Ada 36.000 rumah rusak berat dan saat ini dibutuhkan sekitar minimal 1.800 FL untuk mendampingi masyarakat saat membangun rumah. Berdasarkan pengalaman bangun rumah swadaya ada satu FL untuk setiap 10 sampai 20 rumah,” ujar Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melalui keterangan tertulis, Selasa (21/8/2018).

Menurut dia, nantinya para FL juga disiapkan oleh pemda setempat dengan kriteria pendidikan minimal tingkat SMA/STM.

Begitu pula para mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik dari berbagai PTN/PTS yang akan diberikan pelatihan menjadi FL.

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.KOMPAS.com/Karnia Septia Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.
Jusuf Kalla mengajak berbagai pihak membantu rehabilitasi rumah pasca-gempa Lombok, terutama memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat gempa.

“Terkait rehabilitasi rumah dilakukan oleh Kementerian PUPR dan rekonstruksinya dilakukan oleh Gubernur NTB. Pembangunan rumah masyarakat terdampak gempa akan diselesaikan enam bulan ke depan melalui pendampingan dari Kementerian PUPR,” ucapnya.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke lokasi gempa Lombok didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Kunjungan itu dilanjutkan dengan rapat koordinasi tentang rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-gempa.

Hasil identifikasi sementara mencatat ada sekitar 78 fasilitas publik dan 36.000 rumah rusak berat dan rekonstruksi bangunan permanennya butuh waktu satu hingga dua tahun.

Contoh Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang telah dibangun Kementerian PUPR.Kementerian PUPR Contoh Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang telah dibangun Kementerian PUPR.
Untuk fasilitas pendidikan, lebih dari 500 sekolah yang terdiri dari PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK diidentifikasi rusak. Perbaikan pun sudah mulai dilakukan di 43 sekolah.

Sampai saat ini, pembangunan 20 Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan 4 Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin) sudah dimulai.  

Rumah-rumah itu akan digunakan untuk rumah petugas, mushala, dan rumah sakit sementara. Pembangunannya akan didampingi oleh 150 fasilitator.

“Ini merupakan program Rekompak yang pernah dilaksanakan pasca-bencana gempa bumi tahun 2006 di Yogyakarta,” ucap Basuki Hadimuljono dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah mengembangkan rumah tahan gempa melalui teknologi Risha dalam program rehabilitasi fasilitas publik dan rumah untuk mempercepat pemulihan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pasca-gempa Lombok.

Pemerintah pusat telah menganggarkan bantuan Rp 50 juta untuk setiap kepala keluarga dan akan dilakukan dengan sistem swakelola untuk membangun rumah tahan gempa.

Hal ini sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun rumah tahan gempa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau