JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) kembali mengeluarkan versi baru Peta Transportasi Massal Terintegrasi Jakarta. Peta yang disajikan merupakan gabungan dari berbagai macam moda transportasi.
Kehadiran peta ini diharapkan dapat berkontribusi pada operasionalisasi kebijakan Kementerian Perhubungan yang dikeluarkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Baca juga: FDTJ Rilis Peta Baru Jaringan Transportasi Publik Jadebotabek
Kebijakan tersebut merupakan paket Kebijakan Transportasi Asian Games 2018 yang mencakup manajeman rekayasa lalu lintas, penyediaan angkutan umum, dan pembatasan lalu lintas barang.
Peta yang disediakan merupakan peta skematik yang mencakup Peta Bus Rapid Transit (BRT) Network area Jabodetabek, Peta Bus Wisata (City Tour), Peta Jaringan TransJabodetabek, Peta Jaringan Transportasi Rel Massal Jabodetabek, Peta Jaringan Bus Kota di Pusat Jakarta, serta Peta Layanan Angkutan Malam Hari Transjakarta.
FDJT juga akan membagikan peta gratis kepada masyarakat. Peta versi baru ini akan dicetak dan disebarluaskan selama perhelatan Asian Games ke-18, Agustus mendatang.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, peta ini merupakan yang pertama dalam menggabungkan berbagai moda transportasi.
Pembuatan peta transportasi terintegrasi ini juga menyesuaikan dengan kondisi Jakarta terkini per Juli 2018.
Untuk pendanaan, FDTJ bekerja sama dengan berbagai pihak guna memproduksi peta transportasi terintegrasi versi cetak (printed) yang akan dibagikan nanti.
Khusus untuk Asian Games, FDTJ mengadakan penggalangan dana melalui situs crowdfunding kitabisa.com.
“Untuk crowdfunding ini kami akan fokus Asian Games. namun ke depannya jika demand besar, tidak menutup kemungkinan kami akan cetak secara regular,” ujar inisiator FDTJ Fagra Hanif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/7/2018).
Selalu Baru
Hanif yang merupakan salah satu kartografer mengemukakan, pembuatan peta ini terinspirasi dari negara lain yang sudah memiliki peta serupa.
“Iya betul, kami berkaca ke negara lain yang memiliki satu peta untuk semua transportasi mereka,” ujar Hanif.
Peta terintegrasi ini, menurut Hanif sudah disederhanakan, sehingga masyarakat awam juga dapat membaca rute transportasi yang disediakan.