JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah telah meluncurkan peta sumber dan bahaya gempa terbaru. Peta tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun perencanaan pembangunan proyek infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, di dalam peta yang baru ditemukan 295 titik sesar yang masih aktif.
Jumlah tersebut, jauh lebih banyak bila dibandingkan peta gempa sebelumnya yang hanya 81 titik.
"Dengan demikian pasti lebih hati-hati dalam perencanaan," kata Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (4/9/2017).
Kendati jumlah sesar aktif yang ditemukan lebih banyak, Basuki memastikan, hal tersebut tak akan mengganggu proses pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang telah direncanakan sebelumnya.
"Dengan adanya data ini, orang-orang (teknik) sipil yang merencanakan akan menaikkan safety factor dengan teknologinya. Itu lebih hati-hati," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, pemutakhiran data peta dilakukan untuk menghadapi potensi gempa yang akan terjadi pada masa depan.
"Penyusunan pembaharuan Peta Gempa 2017 mengacu konsep Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) dan Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA) dengan menggunakan semua data dan informasi serta metode terkini untuk wilayah Indonesia," kata Danis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.