Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Transportasi Massal akan Dibagikan Selama Asian Games

Kompas.com - 26/07/2018, 13:45 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) kembali mengeluarkan versi baru Peta Transportasi Massal Terintegrasi Jakarta. Peta yang disajikan merupakan gabungan dari berbagai macam moda transportasi.

Kehadiran peta ini diharapkan dapat berkontribusi pada operasionalisasi kebijakan Kementerian Perhubungan yang dikeluarkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Baca juga: FDTJ Rilis Peta Baru Jaringan Transportasi Publik Jadebotabek

Kebijakan tersebut merupakan paket Kebijakan Transportasi Asian Games 2018 yang mencakup manajeman rekayasa lalu lintas, penyediaan angkutan umum, dan pembatasan lalu lintas barang.

Peta yang disediakan merupakan peta skematik yang mencakup Peta Bus Rapid Transit (BRT) Network area Jabodetabek, Peta Bus Wisata (City Tour), Peta Jaringan TransJabodetabek, Peta Jaringan Transportasi Rel Massal Jabodetabek, Peta Jaringan Bus Kota di Pusat Jakarta, serta Peta Layanan Angkutan Malam Hari Transjakarta.

Pembuatan peta transportasi terintegrasi ini juga menyesuaikan dengan kondisi Jakarta terkini per Juli 2018. Pembuatan peta transportasi terintegrasi ini juga menyesuaikan dengan kondisi Jakarta terkini per Juli 2018.
Peta Gratis untuk Asian Games

FDJT juga akan membagikan peta gratis kepada masyarakat. Peta versi baru ini akan dicetak dan disebarluaskan selama perhelatan Asian Games ke-18, Agustus mendatang.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, peta ini merupakan yang pertama dalam menggabungkan berbagai moda transportasi.

Pembuatan peta transportasi terintegrasi ini juga menyesuaikan dengan kondisi Jakarta terkini per Juli 2018.

Untuk pendanaan, FDTJ bekerja sama dengan berbagai pihak guna memproduksi peta transportasi terintegrasi versi cetak (printed) yang akan dibagikan nanti.

Khusus untuk Asian Games, FDTJ mengadakan penggalangan dana melalui situs crowdfunding kitabisa.com.

“Untuk crowdfunding ini kami akan fokus Asian Games. namun ke depannya jika demand besar, tidak menutup kemungkinan kami akan cetak secara regular,” ujar inisiator FDTJ Fagra Hanif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/7/2018).

Selalu Baru

Hanif yang merupakan salah satu kartografer mengemukakan, pembuatan peta ini terinspirasi dari negara lain yang sudah memiliki peta serupa.

“Iya betul, kami berkaca ke negara lain yang memiliki satu peta untuk semua transportasi mereka,” ujar Hanif.

Peta terintegrasi ini, menurut Hanif sudah disederhanakan, sehingga masyarakat awam juga dapat membaca rute transportasi yang disediakan.

“Untuk peta yang akan kami cetak ini, dibuat lebih sederhana. Jadi ada penggabungan garis. Kalau peta yang besar, satu garis itu adalah satu rute,” ungkap Hanif.

Perbedaan peta terintegrasi. Untuk peta versi cetak, ada penyederhanaan garis. Perbedaan peta terintegrasi. Untuk peta versi cetak, ada penyederhanaan garis.
Untuk memberikan hasil yang lebih akurat, peta terintegrasi ini selalu dimutakhirkan secara berkala setiap dua bulan sekali.

Jika ada perubahan, masyarakat bisa langsung mengetahui rute transportasi yang akan digunakan.

Tim kartografi FDTJ juga menyesuaikan dengan perubahan terkini seperti perkembangan pembangunan di sekitar area transportasi massal.

Selain itu, tim kartografi juga menyesuaikan dengan dinamika perkembangan moda transportasi baru seperti LRT dan MRT, tambahan rute, pergantian rute baru, dan juga tambahan atau pembangunan jalan baru.

“Jadi kami selalu memeriksa data yang ada di lapangan. Jadi jika ada rute baru atau perubahan rute, tim kami langsung turun ke lapangan untuk memeriksa rute tersebut,” tutur Hanif.

Tak hanya Jakarta, FDJT juga sudah membuat peta transportasi terintegrasi di tiga kota lain, yaitu Semarang, Palembang, dan Surabaya.

Ke depannya, FDJT juga akan membuat peta serupa di Bandung dan Yogyakarta. Untuk proyek ini, tim kartografi juga melibatkan pemerhati transportasi lokal untuk memberikan hasil yang akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com