Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Jokowi Tidak Jual Starbucks dan McD, TMJ Evaluasi 7 Rest Area

Kompas.com - 20/07/2018, 12:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Trans Marga Jateng (TMJ) belum bisa memenuhi keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengakomodasi UMKM di rest area  jalan tol Semarang-Solo.

Direktur Operasional dan Teknik PT TMJ Ali Zaenal Abidin mengatakan, total jumlah rest area di sepanjang jalan tol Semarang-Solo rencananya ada 8 titik.

Namun hingga saat ini, baru satu rest area  yang beroperasi, yakni di KM 429 yang dulu dikenal dengan KM 22 di ruas Semarang-Solo.

Baca juga: Jokowi: Rest Area Jalan Tol Harus Diisi UMKM

Sedangkan tujuh rest area lainnya belum dibangun karena PT TMJ belum mendapatkan investor.

Ali mengakui, perlu mengevaluasi kembali business plan dengan pengelola rest area KM 429 untuk mengakomodasi produk-prosuk UMKM seperti diminta Presiden.

"Business plan-nya kan sudah disepakati, jadi ke depan terkait apa yang diminta Pak Jokowi akan dievaluasi kembali," kata Ali, Kamis (19/7/2018) malam.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Jalan Tol Semarang-Solo ruas BAwen-Salatiga, Sabtu (8/4/2017).Dokumentasi Jasa Marga Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Jalan Tol Semarang-Solo ruas BAwen-Salatiga, Sabtu (8/4/2017).
Ali mengakui, di rest area KM 429 ini memang terdapat waralaba asing seperti Starbucks Coffee. Ke depan, PT TMJ berjanji akan lebih mengutamakan UMKM di tujuh rest area yang belum dibangun.

Baca juga: Mulai 24 Juli, Tarif Tol Semarang-Bawen Naik untuk Golongan I

"Sebetulnya sudah ada dulu dari Kementerian Perekonomian meminta paling tidak 30 persen dari peritel adalah pelaku UMKM, jadi tidak seluruhnya," tambah Ali.

"Nanti total ada 8 rest area, tipe A dan tipe B. Yang 7 nanti akan kita evaluasi untuk permintaan pak Presiden," ujar Ali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Tol Kartasura-Sragen, Minggu (15/7/2018) pagi, menekankan, jangan sampai rest area yang menjadi salah satu pusat perekonomian justru diisi oleh merek-merek asing.

Rest area atau tempat istirahat yang terdapat di sepanjang jalan tol harus bisa dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan usaha masyarakat.

"Saya minta di setiap rest area jualannya bukan McD, bukan Kentucky, bukan Starbucks, harus mulai diganti sate, soto, tahu guling, gudeg,” kata Presiden.

Baca juga: Jokowi: Rest Area Harus Diisi Batik, Makanan Khas hingga Wedang Ronde

Kondisi exit toll Jalan Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga Minggu (26/6/2016). Konstruksi Ruas Bawen-Salatiga baru mencapai 47,5 persen.
KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Kondisi exit toll Jalan Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga Minggu (26/6/2016). Konstruksi Ruas Bawen-Salatiga baru mencapai 47,5 persen.
Ia mengaku, telah memerintahkan kepada Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengakomodasi masyarakat yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah agar dapat berjualan di rest area.

Tak hanya makanan dan minuman, sejumlah hasil kerajinan tangan serta batik diharapkan juga dapat dijual di sana.

“Kalau minum ya jangan Starbucks, wedang ronde bisa di rest area. Bukan Starbucks dan lain-lain. Ini harus kita mulai. Jangan sampai ada suara-suara, ‘Pak telur asin omsetnya anjlok’,” ujarnya.

Nanti kalau sudah ada di rest area kan beda lagi, segera dicarikan tanah, saya enggak tahu kerja samanya dengan BUMN seperti apa, tapi buat saya jangan sampai merasa ada yang ditinggal dengan pembangunan ini,” tuntas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau