Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Under Design" Picu Kecelakaan Kerja Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 28/02/2018, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai insiden kecelakaan pada sejumlah proyek infrastruktur menodai visi pemerintah yang tengah melakukan percepatan pembangunan.

Direktur Eksekutif Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Mohammed Ali Berawi mengatakan terjadinya kecelakaan kerja pada umumnya disebabkan oleh mutu pekerjaan dan produk konstruksi yang rendah.

Baca juga : 32 Proyek Tol dan 4 Kereta Layang Terkena Dampak Moratorium

"Beberapa faktor penyebab rendahnya kualitas dan kecelakaan kerja disebabkan oleh desain perencanaan yang tidak memenuhi kriteria dan spesifikasi yang diharapkan dapat dihasilkan dari produk konstruksi (under design)," ujar Ali saat Diskusi Publik "Merancang Aksi Nyata Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi" di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Rabu (28/2/2018).

Pada tahap pelaksanaan, kata Ali, kecelakaan kerja disebabkan karena pemilihan metode kerja, material, peralatan kerja, serta kompetensi pekerja yang kurang berorientasi pada proses dan hasil produk yang berkualitas dan aman.

Baca juga : Waskita Akui Lalai dalam Kecelakaan Kerja Infrastruktur

Sedangkan pada tahap penggunaan produk konstruksi, kecelakaan dapat disebabkan karena pemakaian produk diluar beban perencanaan dan lemahnya pemeliharaan yang dilakukan.

Tim Lafor Mabes Polri Cabang Surabaya melakukan penyelidikan sekaligus investigasi ambruknya grider flayover tol Pasuruan-ProbolinggoKOMPAS.com/Moh.Anas Tim Lafor Mabes Polri Cabang Surabaya melakukan penyelidikan sekaligus investigasi ambruknya grider flayover tol Pasuruan-Probolinggo
Menanggapi target waktu yang perlu dipenuhi, Ali Berawi menuturkan, percepatan penyelesaian pembangunan proyek dapat dilakukan melalui crash program dengan mempertimbangkan penambahan sumber daya, termasuk kesiapan alokasi penambahan biaya, sumber daya manusia, peralatan produksi, metode kerja dan sebagainya.

"Fungsi pengawasan dan kontrol harus dilakukan dengan disiplin dan konsisten untuk memastikan kualitas pekerjaan dan hasil produk sesuai dengan standar prosedur dan spesifikasi yang disyaratkan," sebut Ali.

Baca juga : Ada Apa dengan Waskita Karya?

Selain itu, imbuh dia, percepatan penyelesaian proyek juga bisa dilakukan dengan meningkatkan produksi pracetak dengan membangun pabrik baru di lapangan dan melakukan kerja sama joint  operation dengan perusahaan lain.

Puslabfor mulai cari bukti insiden melorotnya cor-coran di Tol Becakayu, Rabu (21/2/2018)Stanly Ravel Puslabfor mulai cari bukti insiden melorotnya cor-coran di Tol Becakayu, Rabu (21/2/2018)
Selanjutnya, menurut dia, penambahan shifting SDM yang berkompeten dan peralatan kerja yang layak operasi juga dapat mempercepat penyelesaian proyek.

"Di lain pihak, diperlukan juga harmonisasi kebijakan dan sinergi lintas kementerian untuk dapat meningkatkan kinerja industri konstruksi," jelas Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Sejak Prabowo Dilantik, KPR Subsidi Disalurkan bagi 111.193 Rumah

Berita
[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

[POPULER PROPERTI] Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Daftar Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Trenggalek

Perumahan
Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Dapat Perintah Prabowo, Kementerian PU Usahakan Diskon Tarif Tol Lebaran

Berita
112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

112 Rumah Rp 400 Jutaan di Kawarang Terjual dalam Sehari

Perumahan
Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Jombang: Solusi Rumah Subsidi dengan Harga Terjangkau

Perumahan
Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Panjang Jalan Nasional 2025 Tak Bertambah akibat Efisiensi Anggaran

Berita
Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Anda Mencari Rumah Subsidi? Tengoklah Sampang, Harga Rp 151 Juta

Perumahan
MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

MLFF Tak Kunjung Terlaksana, Kementerian PU Fokus Bereskan Tata Kelola

Berita
Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Ditantang Pengembang Segera Lakukan Audit, Ara Andalkan BPK

Berita
Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau