Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Museum Ini Berarsitektur Unik

Kompas.com - 30/12/2017, 23:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Sumber designboom

KompasProperti - Pada tahun ini, sejumlah museum dengan desain inovatif serta beberapa pusat kebudayaan di berbagai belahan dunia resmi dibuka.

Desain yang berani yang mencirikan bangunan, lahir dari tangan-tangan mapan arsitek yang berkolaborasi dengan nilai-nilai kebudayaan.

Seperti Louvre di Abu Dhabi. Jean Nouvel merancang dengan struktur kubah 'terapung' yang akan terisi penuh dengan cahaya.

Sementara di Denmark, Rumah Lego karya Bjarke Ingel menciptakan pengalalaman yang luar biasa bagi pecinta 'batu-bata' tersebut.

Berikut sepuluh museum dan pusat kebudayaan paling populer, seperti dikutip dari Designboom:

Kubah Museum Louvre di Abu DhabiArchdaily Kubah Museum Louvre di Abu Dhabi

1. Louvre Abu Dhabi

Museum ini secara resmi dibuka pada pertengahan November lalu. Membentuk sebuah 'kota museum', terdapat 55 bangunan individu, termasuk 23 galeri yang meniru pemukiman dataran rendah yang ada di sekitar wilayah Abu Dhabi.

Inti dari desain yang ambisius itu adalah sebuah kubah berukuran besar dengan diameter 180 meter, yang nampak mengapung di atas seluruh museum.

Struktur geometris yang kompleks, terdiri atas 7.850 'bintang', diulang pada berbagai ukuran dan sudut di delapan lapisan berbeda. Filter cahaya melalui perforasi untuk menciptakan efek yang disebut sebagai 'rain of light'.

2. Lego House

Museum ini didirikan di Billund, sebuah kota di Denmark dimana konsep Lego pertama kali ditemukan. 'Rumah Lego' karya Bjarke Ingel ini dibuka pertama kali pada September 2017.

Ada beragam atraksi, zona kreatif, serta area bebas yang dibuka secara umum di tempat ini. Diharapkan, 250.000 tamu dapat berkunjung ke tempat ini setiap tahunnya, atau sekitar 2.500 tamu pada hari-hari besara atau liburan.

Zeitz MOCAADesignboom Zeitz MOCAA

3. Zeitz MOCAA

Museum seni kontemporer Afrika ini dibuka pertama kali pada September 2017. Sebagai museum terbesar yang didedikasikan untuk seni kontemporer Afrika dan diasporanya, museum ini berada di Afrika Selatan.

Interior museum ini terdiri atas sembilan lantai seluas 882,5 meter persegi. Silo biji-bijian yang sudah tidak digunakan sejak 1990 digunakan untuk mempercantik interior.

Halaman:



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau