JAKARTA, KompasProperti - Harga properti yang relatif murah membuat pasar Indonesia menarik bagi para investor asing.
Chairman Lippo Group James Riady menyebut apartemen Meikarta di Cikarang dibuat untuk bisa menampung permintaan investasi properti dari luar negeri tersebut.
"At the end of the day kami mengantisipasi booming asing masuk termasuk Singapura dan Hongkong," ujar James di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Baca juga : Berkemeja Kotak Biru, Luhut Hadiri Seremoni Tutup Atap Meikarta
James menuturkan, harga sewa gedung kantor milik Lippo di Hongkong saat ini mencapai 35.000-45.000 dollar Amerika Serikat per meter persegi.
Kondisi di Singapura juga tidak jauh berbeda. Meski tidak menyebut angka pasti, James menilai harga properti di negara kota itu sangat tidak terjangkau lagi.
"Di Singapura sudah enggak ada barang yang tersedia, karena terlalu mahal. Karena itulah, sekarang pasar terbaik ada di Indonesia. Still very cheap," jelas James.
Meikarta sendiri dijual Rp 7 juta per meter persegi. Sebelum menetapkan harga tersebut, James mengaku ada beberapa pertimbangan dan tes pasar yang dilakukan.
Baca juga : Meikarta Dijual Murah, Luhut Bilang Bisa Jadi Acuan Pemerintah
Pada tes pasar pertama, ia mengaku menjual Meikarta dengan harga Rp 12 juta per meter persegi. Hasilnya, dalam setahun hanya terjual 400 unit.
Kemudian, James mengetes pasar kembali dengan harga Rp 10 juta per meter persegi dan terjual 1.000 unit. Pada akhirnya, harga yang ditentukan adalah sebesar Rp 7 juta per meter persegi.
"Kami find out dengan Rp 7 juta per meter persegi, volume (yang terjual) luar biasa. Kami testing dulu karyawan kita sehari jual 16.000 unit," jelas James.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.