Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

James Riady: Meikarta Harusnya Dijual Rp 18 Juta Per Meter Persegi

Kompas.com - 01/11/2017, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Dalam menentukan harga apartemen Meikarta di Cikarang, Bekasi, Chairman Lippo Group James Riady mengaku banyak pertimbangan agar bisa sangat terjangkau oleh pasar.

James menceritakan, sebelum harga Meikarta ditetapkan, ia beberapa kali melakukan tes pasar.

Baca juga : Berkemeja Kotak Biru, Luhut Hadiri Seremoni Tutup Atap Meikarta

"Barang yang dijual di Meikarta mestinya Rp 18 juta per meter persegi dengan lift  dan infrastruktur luar biasa seperti itu," ujar James saat Property Leader Dialog di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Pada tes pasar pertama, James mengaku menjual Meikarta dengan harga Rp 12 juta per meter persegi. Hasilnya, dalam setahun hanya terjual 400 unit.

Kemudian, James mengetes pasar kembali dengan harga Rp 10 juta per meter persegi dan terjual 1.000 unit. Pada akhirnya, harga yang ditentukan adalah sebesar Rp 7 juta per meter persegi.

Baca juga : Meikarta Dijual Murah, Luhut Bilang Bisa Jadi Acuan Pemerintah

"Kami found out dengan Rp 7 juta per meter persegi, volume (yang terjual) luar biasa. Kami testing dulu karyawan sehari jual 16.000 unit," jelas James.

Tahap selanjutnya, kata dia, Lippo mencari cara untuk menekan biaya produksi. Pasalnya, harga awal sebesar Rp 18 juta yang ditetapkan tidak termasuk biaya tanah.

Oleh sebab itu, James pun memutuskan agar volume diperbesar dengan memanfaatkan lahan yang luas.

Selain itu, cara lain untuk menekan biaya produksi adalah melakukan percepatan pembangunan dengan menyewa jasa 30 kontraktor skala menengah.

"Mau enggak mau harus cari uang supaya supplier dibayar di depan tapi dihargai lebih murah," kata James.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com