Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DAK Infrastruktur Daerah Tahun Ini Turun

Kompas.com - 26/07/2017, 07:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengharapkan pemerintah daerah (Pemda) dapat memaksimalkan pembangunan infrastruktur yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur 2017.

DAK tahun ini turun dua kali lipat dari tahun sebelumnya yakni Rp 27,183 triliun. Tahun lalu mencapai Rp 57 triliun. Dana ini dialokasikan untuk 33 provinsi dan 505 kabupaten/kota. 

Basuki mengatakan DAK dapat mendukung pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dia juga mengharapkan pembangunan infrastruktur dapat tersinkronisasi dengan pembangunan nasional yang digagas pemerintah pusat.

"Contohnya kalau membangun jalan, harus tersambung antara jalan nasional, provinsi dan kabupaten. Mutu pelaksanaannya juga harus sesuai standar Kementerian PUPR," kata Basuki saat membuka Rapat Kerja DAK 2017 di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (25/7/2017).

Guna mengawasi penggunaan DAK, Basuki meminta kepala daerah bersama Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) membuat mekanisme pengawasan pelaksanaan dan pelaporan yang akuntabel dan transparan.

“DAK harus digunakan dan dibelanjakan secara baik, dalam arti tepat sasaran, biaya dan mutu. Saya minta pihak Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Inspektorat di daerah untuk pengawasan dari pelaksanaan hingga pelaporan, dan juga harus ada review dari APIP agar akuntabel termasuk perencanaannya,” papar Basuki.

Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri (KLN) Widiarto menjelaskan, ada tiga jenis DAK yang disalurkan yaitu DAK Reguler, DAK Penugasan dan DAK Afirmasi.

DAK Reguler senilai Rp 0,655 triliun dialokasikan untuk pembangunan perumahan. Sedangkan, DAK Penugasan dialokasikan untuk pembangunan irigasi (Rp 4,005 triliun), pembangunan jalan (Rp 19,69 triliun), penyediaan fasilitas air minum (Rp 1,2 triliun), dan sanitasi (Rp 1,25 triliun).

Sementara, DAK Afirmasi sebesar Rp 0,383 triliun digunakan untuk dukungan pembangunan di daerah perbatasan, tertinggal, terpencil, kepulauan dan daerah transmigrasi.

Pada tahun ini, ia menambahkan, alokasi anggaran DAK tahun ini memang lebih rendah ketimbang 2016.

Namun bila dibandingkan tahun 2015 meningkat hampir tiga kali lipat. Ia tak merinci secara pasti alokasi DAK saat itu, hanya menyebut biasanya DAK yang disalurkan sekitar Rp 10 triliun.

Tingginya DAK 2015 karena Presiden Joko Widodo mengurangi subsidi minyak, dan anggarannya dialokasikan untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur.

"Salah satunya melalui DAK itu. Untuk tahun ini kembali normal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com