Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema Pembangunan Wisma Atlet Jepang dan Indonesia Serupa

Kompas.com - 15/07/2017, 22:03 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Menjelang Asian Games 2018, pemerintah makin giat membangun Wisma Atlet di 2 titik, yaitu Kemayoran, Jakarta, dan Jakabaring, Palembang.

Di Kemayoran, pembangunan Wisma Atlet sudah dimulai sejak 17 Maret 2016 lalu dengan kontraktor pelaksana KSO PT Brantas Abipraya (persero)-Indulexco, PT Waskita Karya (persero) Tbk, PT Adhi Karya (persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi Tbk-Penta, dan PT Wijaya Karya (persero) Tbk-Cakra.

Menempati area seluas 10 hektar, Wisma Atlet Kemayoran ini mencakup 7.426 unit dengan total nilai kontrak pembangunan Rp 3,4 triliun.

Kawasan Blok C2 merupakan aset milik negara atas nama Menteri Sekretariat Negara yang meliputi 3 menara sebanyak 1.932 unit. Sedangkan Blok D10 dibangun 7 menara dengan total jumlah 5.494 unit.

Sementara itu, di Jakabaring, Perum Perumnas merupakan pengembang dalam pembangunan Wisma Atlet tersebut.

Interior Wisma Atlet Kemayoran.Hilda B Alexander/Kompas.com Interior Wisma Atlet Kemayoran.
Proyek ini juga dibantu oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk pengerjaan struktur bawah, PT PP (Persero) Tbk untuk menara 1 dan 2 serta PT Nindya Karya (Persero) untuk menara 3.

Mulanya, rusunami ini berjumlah 2.748 unit. Namun karena jumlah atlet berkisar 2.000-2.500 orang dan satu unit bisa dihuni 2-3 atlet, maka jumlah unit diturunkan menjadi 1.226.

Setelah Asian Games selesai, Wisma Atlet akan beralih fungsi menjadi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah terutama pegawai negeri sipil (PNS) yang belum memiliki rumah.

Hingga saat ini, rusun Jakabaring sudah terpesan oleh masyarakat sebanyak 817 unit atau 66 persen.

Pilihan tipenya mulai dari studio 23 meter persegi dan 2 kamar tidur seluas 33 meter persegi.

Harganya masing-masing Rp 204 juta untuk studio dan Rp 284 juta untuk unit 2 kamar tidur.

Skema mirip Jepang

Pada saat yang sama, di Tokyo, Jepang juga tengah dibangun Wisma Atlet yakni Tokyo 2020 Athlete's Village.

Hunian ini dibangun untuk memfasilitasi atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade dan Paralimpiade pada 2020 mendatang.

Main foyer Wisma Atlet Kemayoran. Wisma atlet ini dirancang sebagai rumah susun (rusun) yang terdiri dari 10 menara. Hingga Minggu (26/3/2017) progres pembangunan sudah mencapai lebih dari 60 persen.Hilda B Alexander/Kompas.com Main foyer Wisma Atlet Kemayoran. Wisma atlet ini dirancang sebagai rumah susun (rusun) yang terdiri dari 10 menara. Hingga Minggu (26/3/2017) progres pembangunan sudah mencapai lebih dari 60 persen.
Dalam kunjungan ke Tokyo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menilai Pemerintah Jepang mampu mengubah kawasan yang atraktif menjadi yang bernilai tinggi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau