Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Pengembang Belum Tertarik Bangun Kawasan Baru

Kompas.com - 03/06/2016, 22:25 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi yang melambat masih berlanjut tahun ini dan berdampak signifikan terhadap sektor properti.

Kondisi ini memaksa pengembang menunda peluncuran proyek baru. Khusus untuk properti skala besar atau township development  hanya dilakukan oleh para pengembang berkocek tebal. 

Sementara sebagian besar lainnya belum memutuskan untuk membangun kawasan baru.

"Kawasan baru mungkin tidak ada tahun 2016, karena kondisi globalnya kan belum mendukung, harga minyak masih turun sehingga banyak bisnis-bisnis makro ekonomi turun juga," ujar Director of Economics and Planning Design+Planning PT Aecom Indonesia, Utami Prastiana, di kantornya, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Pada tahun lalu, kata Utami, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditutup pada angka 4,7 persen. Angka ini tergolong rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun prediksi Bank Indonesia (BI) sendiri tahun ini adalah 5,2-5,8 persen, namun melihat kondisi yang ada saat ini, Utami mengaku tidak terlalu optimistis berdampak pada sektor properti.

"Pergerakannya susah juga, banyak pengembang yang belum bisa jualan. Jadi, mereka masih fokus pada penjualan proyek yang masih ada," sebut Utami.

Sedangkan untuk proyek baru, skalanya tidak terlalu besar, dan ukuran per unitnya diperkecil.

"Pengembang lebih memilih untuk mengecilkan ukurannya supaya konsumen mampu membelinya," tuntasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau