Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICE BSD City, Gedung Ekshibisi Pengusik Hegemoni JCC dan JIEXPO

Kompas.com - 16/05/2016, 20:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya pameran, ekshibisi, dan konferensi mendorong investor membangun venue untuk fungsi tersebut.

Di Jakarta, setidaknya ada dua venue yang kerap dijadikan tempat untuk menggelar acara-acara besar semacam pameran, konser musik, dan konferensi.

Dua tempat tersebut adalah Jakarta Convention Center (JCC) di Senayan dan Jakarta International Expo (JIEXPO) di Kemayoran.

Keduanya merupakan favorit organisasi penyelenggara untuk menggelar acaranya. JCC dikenal sebagai tempat perhelatan bermacam pameran, mulai dari properti, pernikahan, travel, dan fashion.

Sedangkan JIEXPO digunakan sebagai tempat gelaran Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang diselenggarakan tiap tahun.

Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Simbol wayang menghadang pengunjung tepat di pintu masuk ICE BSD.

Namun, kini keberadaan kedua tempat tersebut mulai "diusik" oleh Indonesia Convention Exhibition (ICE) di BSD City, Serpong, Tangerang.

ICE yang diresmikan pada 4 Agustus 2015 telah menjadi tempat digelarnya berbagai macam acara mulai dari konser musik, pameran teknologi, pameran otomotif, dan pameran buku.

ICE yang dibangun oleh PT Indonesia International Expo (IIE), sebuah usaha patungan antara Sinarmas Land dan Kompas Gramedia (KG), ini dimaksudkan untuk melengkapi gedung-gedung pameran sebelumnya.

"Itu makanya Sinarmas Land dan KG kerja sama untuk bisa mempersembahkan venue ICE ini. Ini bukan hanya jadi peluang bisnis, tapi juga persembahan untuk negara, untuk masyarakat, dan menjadi landmark Banten," kata Presiden Direktur Mahayana Convex Indonesia, Hyang I Mihardja, kepada Kompas.com, pekan lalu.

Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Simbol wayang di Mezzanine Floor ICE BSD City.

Hyang menuturkan, keberadaan ICE saat ini mengakomodasi okupansi JCC dan JIEXPO yang telah sangat padat.

Menurut dia, setiap tahun, okupansi di JCC berada di atas 80 persen, sedangkan JIEXPO tiap tahunnya sebesar 70 persen.

Angka tersebut sudah sangat tinggi bagi sebuah gedung ekshibisi dan cenderung tidak bisa lebih tinggi lagi.

Pasalnya, ketika bulan Ramadhan dan Desember-Januari, jarang ada acara yang menggunakan gedung ekshibisi tersebut.

Untuk ICE sendiri, okupansinya masih belum terlalu padat karena baru diresmikan pada pertengahan 2014 silam. Hyang menyebutkan, sampai saat ini okupansi ICE baru berada di kisaran angka 30 persen sampai 40 persen.

 

"Masih kecil memang, tapi sebelum pembukaannya aja sudah ada konser, terus Gaikindo Indonesia International Auto Show yang kemarin ada sekarang ada lagi, kemudian Indo Pet Show, Home Dec juga kemarin ada sekarang ada lagi, Pekan Raya Indonesia perdana tahun ini, dan Indo Buildtech perdana tahun ini, serta tahun depan kita lebih banyak kejutan lagi," jelasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau