JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera masih terus berlangsung, baik dalam konstruksi fisik di beberapa ruas maupun pembebasan lahannya di ruas lainnya.
Sejumlah menteri dan pemegang konsesi terkait bertemu untuk membicarakan perkembangan dan penyelesaian pembebasan lahan Jalan Tol Trans Sumatera, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin malam (1/2/2016).
"Masalah pembebasan lahan sudah banyak kemajuan. Terutama Desember kemarin, tercatat di Sumatera itu 174 kilometer sudah bebas dalam waktu 6 bulan," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hediyanto Husaini usai pertemuan tersebut.
Hediyanto mengatakan, pemerintah menginginkan capaian ini menjadi momentum bagi masyarakat yang sudah menerima harga atas ukuran tanahnya, tidak terganggu dengan hal-hal lain.
Jika masyarakat mempermasalahkan ganti rugi tanahnya belum terselesaikan, Hediyanto mengimbau untuk bersabar. (Baca: Jokowi Tetapkan Proyek Strategis Nasional)
"Nilai talangannya bisa sampai Rp 2 triliun tahun ini. Sementara kebutuhan dana untuk Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera saja Rp 6,7 triliun," jelas Hediyanto.
Seperti diketahui, Jalan Tol Trans Sumatera dirancang sepanjang 504,59 kilometer dengan total investasi senilai Rp 56,417 triliun.
Hingga 2019 nanti, pemerintah merencanakan pembangunan sepanjang 191,6 kilometer dengan rincian pemerintah membangun 17,8 kilometer dan swasta membangun 173,8 kilometer.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menanggung biaya konstruksi adalah PT Hutama Karya (persero), PT Jasamarga Kualanamu Toll, dan PT Sriwijaya Markmore Persada.
Berikut infografis megaproyek infrastruktur yang dibagun tahun 2015-2016: