Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Tudingan Wanprestasi, Margahayu Land Jamin The Kencana Beroperasi Februari

Kompas.com - 24/06/2016, 04:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Menara Perkasa Margahayu Land memilih untuk tetap berkonsentrasi dan meneruskan pembangunan proyek The Kencana Residence ketimbang menjawab tudingan wanprestasi. 

Direktur Utama PT Menara Perkasa Margahayu Land Susanto Kiswandono menegaskan pihaknya tidak akan terpancing untuk menanggapi tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Saut Edward Rajagukguk yang mengaku sebagai pengacara pembeli unit Lantai 25, pada Selasa (21/6/2016). 

Baca: Pengembang The Kencana Digugat Konsumennya

"Kami sudah berkomitmen kepada konsumen yang masih memberi kepercayaan kepada kami menyelesaikan pembangunan. Kami targetkan seluruh proyek rampung pada akhir Februari 2017," ujar Susanto, di Jakarta, Kamis (23/6/2016). 

Susanto mengakui, pembangunan The Kencana Residence memang sempat terhenti sejak awal 2015. Saat itu, progresnya sudah mencapai 75 persen.

Namun berhentinya kegiatan konstruksi tersebut tak berarti membuat manajemen berpangku tangan dan membiarkan keadaan berlarut-larut.

Selama kurun waktu tersebut, lanjut Susanto, PT Menara Perkasa Margahayu Land terus bergerilya mencari solusi supaya pembangunan The Kencana Residence berjalan kembali.

Hingga akhirnya pada Desember 2015, pemegang saham sekaligus komisaris PT Menara Perkasa Margahayu Land Hari Raharta Sudrajat mendapatkan mitra baru, yakni MSH Group.

Melalui akuisisi saham sebesar 75 persen (bukan 50 persen seperti diberitakan sebelumnya, red) MSH Group kemudian melakukan upaya identifiksi masalah, mengubah struktur pembiayaan, dan uji tuntas, termasuk kepada semua kontraktor, venddor dan pemasok, serta melakukan perubahan sumber daya manusia.

"Semua proses itu hanya makan waktu 3 bulan. Biasanya, peralihan proyek bermasalah memakan waktu lama karena harus lebih teliti," imbuh Susanto.

Selanjutnya, pada akhir April 2016, PT Menara Perkasa Margahayu Land melakukan berbagai langkah strategis untuk melanjutkan proyek. Satu di antaranya menetapkan target baru yakni penyelesaian seluruh proyek pada akhir Februari 2017.

Proses peralihan hingga komitmen dalam menargetkan penyelesaian proyek ini kemudian dikomunikasikan kepada seluruh konsumen. 

Menurut Susanto, para konsumen yang dia datangi satu persatu, mau menerima kondisi The Kencana terbaru, termasuk kesepakatan untuk menerima kompensasi atas keterlambatan pembangunan sesuai dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).

Hingga saat ini, kata Susanto, tidak ada satu konsumen pun yang berniat mengklaim hak kompensasi. Pasalnya, progres konstruksi sudah mencapai 81 persen.

"Mereka maunya pembangunan diteruskan. Lagipula, harga apartemen sekarang sudah melonjak menjadi Rp 42 juta per meter persegi dari sebelumnya hanya Rp 18 juta per meter persegi," sebut dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau