Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Ritel Indonesia Lebih Baik Dibanding Singapura

Kompas.com - 08/06/2016, 21:42 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar ritel Indonesia menempati peringkat lima dunia versi Global Retail Development Index (GRDI) 2016 rilisan AT Kearney. Posisi tersebut mengalahkan "raja" ritel Singapura yang sama sekali tak masuk dalam daftar.

Meski berada di peringkat lima besar, sektor ritel domestik justru tengah mengalami penurunan seiring perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini.

"Ya Indonesia memang peringkat lima tapi sebetulnya dari segi jumlah ada penurunan dibanding tahun lalu. Kita tetap ada di lima besar ya itu karena negara lain turunnya lebih jelek dari kita, termasuk Singapura," jelas Ketua Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo), Handaka Santosa, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Kondisi pasar ritel Singapura saat ini memang tengah terpuruk setelah beberapa pengecer di pusat-pusat belanja Orchard Road hengkang satu per satu akibat sepinya pengunjung.

Baca: Sepi Pengunjung, Orchard Road Bukan Lagi Surga Belanja

Pada dasarnya, menurut Handaka, pasar ritel di seluruh dunia memang tengah dalam kondisi menurun, namun Indonesia menjadi salah satu negara yang penurunannya masih dalam taraf wajar.

"Nah ini yang harus kita jaga karena ekonomi kita sekarang 60 persen dipegang konsumsi domestik dan 40 persen sisanya investasi. Nanti ritel rumbuh bagus jika pertumbuhan ekonomi 10 persen pada 2017-2018," tambah dia.

www.skyscrapercity.com Lotte Shopping Avenue menawarkan kebaruan dalam desain dan konsep, sehingga memenangkan perhatian publik Jakarta.
Indonesia, khususnya Jakarta, kini telah menjadi salah satu ladang investasi pengusaha global. Raksasa-raksasa properti macam Hongkong Land, AEON Group, Toyota Group, dan Crown Group telah lama memosisikan Indonesia dalam radar investasi mereka.

Associate Director Retail Service Colliers International Indonesia Steve Sudijanto mengatakan bahwa perlu ada strategi lebih kreatif dalam hal mendatangkan dan memadupadankan para peritel yang paling diminati masyarakat.

Selain itu, secara fisik, bangunan pusat belanja juga harus terus-menerus diperbarui (refurbishment) agar menarik minat kunjungan.

"Untuk terus menjaga sektor ritel di sini kita perlu berusaha lagi memberikan kenyamanan dalam berbelanja, dan menambah pengalaman. Dukungan sarana serta prasarana dari pemerintah juga harus ada supaya orang kita nggak terus belanja di luar negeri," pungkas Handaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com