Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Bantah Banting Harga

Kompas.com - 28/08/2015, 19:14 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk membantah pihaknya telah ikut dalam pusaran persaingan tidak sehat dengan melakukan banting harga selama masa perlambatan ekonomi. 

Meski tak dimungkiri pengaruh lesunya ekonomi sangat berdampak pada sektor konstruksi, dan properti, namun hal itu tak lantas membuat Adhi Karya melakukan praktik-praktik yang hanya akan membuat perolehan pendapatan anjlok.

"Kami tidak melakukan itu. Ada memang beberapa kontraktor lainnya seperti potong harga sekian persen. Kami justru memberikan bonus buat para pengembang," tutur Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Kiswodarmawan, kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2015).

Karena itu, Kiswodarmawan menambahkan, PT Adhi Persada Gedung atau APG (anak usaha perseroan di bidang konstruksi) selalu melakukan seleksi calon klien atau pengembang yang akan menggunakan jasa mereka. Jika secara performa finansial dan rekam jejaknya meragukan, tak segan APG menolaknya.

"Untuk saat ini, kami lebih selektif memiliih klien pengembang. Yang kami utamakan adalah pengembang dengan rekam jejak bagus, konstruksi finansial bagus, dan juga tak pernah lambat melakukan pembayaran kontrak," tutur Kiswodarmawan.

APG saat ini tercatat tengah mengerjakan pengembangan beberapa gedung komersial. Dua di antaranya adalah Telkom Landmark Tower di Jl Gatot Subroto, dan Cengkareng Business City.  

Sebelumnya, Chairman Agung Podomoro Group, Trihatma Kusuma Haliman menengarai banyak pelaku jasa konstruksi menerapkan praktik banting harga demi kelangsungan bisnisnya. Pelaku jasa konstruksi tersebut tak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga mancanegara.

"Alasan mereka banting harga mudah dipahami karena sekarang sedang krisis. Situasi ekonomi melambat, Rupiah anjlok. Daripada vakum, lebih baik banting harga tapi bisa survive (bertahan)," ujar Trihatma, Rabu (26/8/2015). 

Meski tak menyebut nama secara spesifik, Trihatma memastikan kontraktor yang melakukan praktik banting harga antara lain yang berasal dari Korea Selatan, dan Jepang. Selain kontraktor, industri besar yang memproduksi material bangunan juga melakukan hal serupa.

"Produsen semen, besi beton, bata, keramik, juga sudah menurunkan harga," tandas Trihatma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau