Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jotun Siap Berkontribusi dalam Program Satu Juta Rumah Rakyat

Kompas.com - 22/05/2015, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - PT Jotun Indonesia siap memberikan kontribusi dalam Program Pembangunan Satu Juta Rumah Rakyat. Kontribusi tersebut berupa penyediaan cat dengan harga khusus, memberikan edukasi dan pelatihan bagi para kontraktor, serta pengawasan selama pekerjaan pengecatan.

Decorative Project Manager PT Jotun Indonesia, Wira Rinaldi, menyampaikan hal tersebut kepada Kompas.com, saat penyelenggaraan "Jotun Colorful Journey 2015" di Hanoi, Vietnam, Kamis (21/5/2015). 

"Kami termotivasi untuk ikut berperan dalam Program Pembangunan Satu Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kami ingin berkontribusi membangun rumah dengan kualitas yang lebih baik," tutur Wira.

Tentu saja, lanjut Wira, peran PT Jotun Indonesia ada pada sentuhan akhir (finishing touch) bangunan yakni proses pengecatan. Selama ini, dia melihat rumah untuk rakyat baik rumah tapak (landed house) maupun rusunami dan rusunawa, dikerjakan oleh kontraktor tanpa mengacu pada sistem yang terstandardisasi dengan benar.

"Kami akan menerapkan sebuah sistem dan memastikan sistem tersebut berjalan benar saat rumah-rumah atau rusunami dan rusunawa tersebut dibangun," imbuh Wira.

Sistem tersebut mengatur mulai dari eksekusi pemilihan cat termasuk product knowledge (pengetahuan tentang produk cat), pengadaan cat, proses pengecatan yang benar, pengawasan kualitas pengerjaan, hingga rumah-rumah tersebut diserahterimakan kepada masyarakat.

Wira menambahkan, terkait penyediaan cat dengan harga khusus, pihaknya akan memberikan opsi produk Jotatough untuk eksterior bangunan, dan Jotaplast untuk interior bangunan. 

"Kami sudah menghitung, dengan kapasitas produksi 2 juta liter per bulan, kebutuhan rumah yang perlu dicat dengan kualitas lebih baik hanya 1,5 juta liter per tahun. Angka asumsi ini mengacu pada kemampuan pemerintah membangun sekitar 150.000 unit per tahun," tandas Wira.

Mencontoh Malaysia

Keinginan PT Jotun Indonesia mendukung pelaksanaan Program Pembangunan Satu Juta Rumah ini tak lepas dari peran dan kontribusi Jotun Malaysia. Selama 25 tahun, Jotun Malaysia berpartisipasi dalam pembangunan rumah untuk rakyat di negeri jiran itu.

"Di sana mereka bahkan mengalokasikan kapasitas produksi sebanyak 26 persen dari total Rp 400 miliar per tahun," ujar Wira.

Oleh karena itu, dia berharap, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan kesempatan bagi PT Jotun Indonesia berkontribusi positif dalam Program Pembangunan Satu Juta Rumah tersebut.

Sejatinya, kata Wira, kontribusi dan partisipasi PT Jotun Indonesia mendukung pengembangan rumah rakyat sudah dimulai dalam dua tahun terakhir. Partisipasi tersebut berupa pengecatan rumah susun sewa (rusunawa) di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, dan Jatinegara, Jakarta Timur yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

103.135 unit

Ada pun pelaksanaan Program Pembangunan Satu Juta Rumah dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan dibangun 103.135 rumah dari total 331.693 rumah dalam satu tahun.

Lokasinya tersebar di sembilan daerah, yakni Nias Utara (Sumatera Utara), Kota Palembang (Sumatera Selatan), Jakarta Barat (DKI Jakarta), Tangerang (Banten), Cirebon (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Kota Waringin Timur (Kalimantan Tengah) dan Bantaeng (Sulawesi Selatan).

Jenis rumah yang dibangun adalah rumah tapak, rusunami dan rusunawa, dengan segmen sasaran PNS, umum dan buruh. 

Dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan baru supaya rakyat semakin mudah mendapatkan rumah. MBR sendiri adalah mereka yang berpenghasilan kurang dari Rp 4 juta (bisa membeli rumah tapak) dan kurang dari Rp 7 juta (bisa membeli rusunawa). Ada pun harga rumah untuk MBR serentang Rp 115 juta hingga Rp 165 juta per unit.

"Sebagai tahap awal, di Semarang dilakukan ground breakingpembangunan menara rusunawa untuk buruh di dekat kawasan industri yang strategis," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau