Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jotun Maksimalkan Kampanye "Below The Line"

Kompas.com - 03/07/2013, 18:11 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tidak semua perusahaan cat mau menghabiskan banyak investasi pada kampanye atau iklan produk berskala nasional. Setidaknya, keengganan tersebut ditunjukkan PT Jotun Indonesia. Produsen yang masuk pasar Indonesia sejak 1985 tersebut lebih tertarik mengenalkan produknya secara below the line ke daerah-daerah, dealer, user dan tukang cat.

Public Relations & Communication Decorative Segment PT Jotun Indonesia, Yuanita Tanuwijaya. mengatakan, pihaknya tidak beriklan di televisi atau pun media arus utama. Ia percaya diri karena Jotun saat ini sudah menempati posisi keempat dalam industri cat Indonesia.

"Jotun memilih menempuh metode edukasi untuk mengenalkan produk baru. Karena itu, kami  punya paint school. Sekolah ini kami dedikasikan untu para tukang agar tidak salah dalam mengaplikasikan cat. Selama ini, masih banyak yang keliru mengaplikasikan cat. Ada yang menggunakan cat interior untuk eksterior, padahal tentu berbeda. Cat eksterior butuh kekuatan lebih untuk menghadapi cuaca," jelas Yuanita kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Dengan pengenalan produk langsung ke dealer dan user-nya, bila suatu saat ada konsumen bertanya, mereka dapat langsung menjelaskan produk tersebut. Sekalipun ada kampanye-kampanye iklan, masyarakat hanya akan melihat iklan produk premium dari Jotun. Hal tersebut sudah menjadi kebijakan perusahaan. Namun begitu, sebenarnya Jotun menyediakan juga produk dengan harga lebih miring.

Selain mengenalkan langsung pada pihak-pihak yang memegang peranan strategis, menurut Yuanita, Jotun menyediakan kemudahan sistem komunikasi bagi konsumen yang ingin mengakses tentang cat dan hal-hal terkait. Mereka mengembangkan apliaksi mobile untuk perangkat telepon cerdas berbasis iOS, Blackberry, dan Android. Aplikasi tersebut bernama DecorativeJI.

DecorativeJI merupakan aplikasi yang membantu konsumen cat mendapatkan informasi dan inspirasi selengkap mungkin seputar cat.  Sejak diluncurkan pada April 2013 lalu, hingga saat ini aplikasi Jotun sudah diunduh sebanyak 9.000 kali. Dengan kata lain, jumlah tersebut hampir memenuhi target sebanyak 10.000 unduhan di akhir tahun 2013.

 
Bagi masyarakat yang belum akrab dengan produk cat dari Norwegia ini, Jotun digunakan untuk berbagai karya arsitektur dunia, seperti Menara Eiffel di Paris, Burj Al Khalifa dan Burj Al Arab di Dubai. Sementara di Indonesia Jotun "mewarnai" Grand Indonesia, Kuningan City, Terminal Tiga Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, dan berbagai situs off-shore.

Situs off-shore cenderung istimewa. Pasalnya, sejauh ini penetrasi pasar Jotun memang paling banyak untuk pelapis protektif bagi kapal dan konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau