Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangerang Kembangkan Potensi Komunitas Menuju Kota Cerdas

Kompas.com - 14/08/2015, 21:13 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Dalam Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015, Tangerang masuk tiga besar kota cerdas dengan penduduk lebih dari satu juta jiwa. Kota ini membawahi peringkat Depok, Bandung, Semarang dan hanya dikalahkan oleh Surabaya di peringkat pertama.

Apa yang istimewa dari kota Tangerang sehingga bisa dianggap kota cerdas?

"Inovasi yang dilakukan pemerintah kota kita, yaitu mengembangkan smart government. Bagaimana dengan sekitar 118 aplikasi itu bisa diterapkan tidak hanya lingkungan internal, tapi juga masyarakat," ujar Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah kepada Kompas.com, usai malam Penganugerahan Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2015, di Hotel Shangri-La, Jakart, Kamis (13/8/2015).

Arief mengatakan, Pemerintah Kota (pemkot) fokus mengembangkan komunitas dan menjadikannya cerdas. Menurut dia, kota cerdas sangat tergantung pada masyarakatnya. Dengan demikian, peran masyarakat adalah sebagai motor penggerak kota cerdas itu sendiri.

Dia menyebutkan, komunitas-komunitas yang ada di kota Tangerang mencapai hampir 68 jenis yang berbeda, antara lain komunitas peduli lingkungan, masyarakat kesenian, dan masyarakat budaya.

Komunitas ini didorong agar saling berinteraksi melalui media-media sosial sehingga mereka berbagi pengalaman.

Adapun dari sisi lingkungan, pemerintah mendorong implementasi kota hijau bersih melalui program yang didorong sampai ke tingkat RT dan RW. Program tersebut dinamakan Gerakan Kampung Bersih, Kampung Hijau dan Kampung Berkebun.

Pemindaian data administrasi

Arief juga menuturkan, pengembangan aplikasi di kota Tangerang tidak terhingga dan terbatas. Karena implementasi kota cerdas yang dikembangkan berbasis learning organization. Dengan basis pembelajaran ini, selalu ada perubahan peradaban tentang gaya hidup.

Selama ini, tambah dia, kota Tangerang banyak belajar dari kota bahkan negara lain yang berpengalaman. Contohnya, pada negara Swedia. Di sana, pemerintah telah menerapkan digitalisasi berupa pemindaian data kependudukan dari tahun 1999.

Menurut Arief, inovasi ini penting untuk mempermudah proses administrasi. Pemindaian ini akan diterapkan juga di kota Tangerang. Proses ini sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu.

"Masyarakat pada waktu ke depan ketika ajukan surat-surat tidak perlu lagi bawa hardcopy (salinan) karena data scanning sudah di-upload (diunggah) ke database (basis data) kita," sebut Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com